Bali PPKM Level 4 karena BOR RS Masih Tinggi

CNN Indonesia
Selasa, 07 Sep 2021 12:55 WIB
Menko Marves Luhut Binsar menyebut status PPKM di Bali bisa turun dalam sepekan ke depan karena ada tren perbaikan penanganan Covid.
Ilustrasi rumah sakit di Bali. (Foto: AP/Trisnadi)
Jakarta, CNN Indonesia --

Menteri Koordinator Bidang Maritim dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan menyebut Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) di wilayah aglomerasi Jawa-Bali sudah turun level dari 4 ke 3 dalam sepekan ke depan kecuali Bali.

Luhut menyebut status Bali masih PPKM Level 4 karena tingkat keterisian tempat tidur atau Bed Occupancy Rate (BOR) rumah sakit rujukan pasien covid-19 di daerah itu relatif masih tinggi di tengah penurunan BOR provinsi lainnya.

"Bali kami perkirakan butuh satu minggu lagi untuk turun ke level 3 dari level 4, akibat perawatan pasien di rumah sakit yang masih tinggi," kata Luhut dalam konferensi pers, Senin (6/9) malam.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Luhut memprediksi Bali akan turun level 3 pada pekan depan karena ada tren perbaikan dalam penanganan pandemi di Jawa dan Bali dalam beberapa waktu belakangan.

"Saya sudah komunikasikan dengan Gubernur Bali untuk kita ramai-ramai mengatasi masalah ini," kata dia.

Apabila menilik data laporan Kementerian Kesehatan terkait BOR RS covid-19 harian di 34 provinsi, terlihat Bali memang konsisten menduduki urutan BOR isolasi covid-19 tertinggi dalam 10 hari terakhir. Sementara untuk keterisian di Intensive Care Unit (ICU) rata-rata menduduki tiga urutan teratas secara nasional.

Dalam periode 24-30 Agustus, rata-rata keterisian BOR untuk layanan isolasi covid-19 di Bali masih berada 62,57 persen, di waktu yang sama keterisian ICU masih berada di 66,14 persen.

Jumlah BOR RS rujukan tersebut tergolong masih cukup tinggi. Sebab, Badan Kesehatan Dunia (WHO) menetapkan ambang batas aman untuk BOR RS Covid-19 yakni sebesar 60 persen.

Namun kemudian, dalam periode 31 Agustus-6 September BOR isolasi covid-19 di Bali turun dengan rata-rata harian di 46,71 persen, sementara untuk rata-rata keterisian ICU harian turun menjadi 58,85 persen.

Meski begitu, Bali tetap menduduki urutan keterisian RS pertama selama periode 24 Agustus-2 September, untuk selanjutnya pada periode 3-6 September Bali turun posisi menjadi urutan kedua, digantikan provinsi Aceh yang saat ini menduduki urutan pertama dengan keterisian tempat tidur untuk isolasi covid-19 tertinggi di Indonesia.

Sementara itu, perkembangan kasus covid-19 di Bali juga mengalami perbaikan. Selama periode 24-30 Agustus kumulatif kasus covid-19 di Bali mencapai 3.884 kasus, dan pada periode 31 Agustus-6 September turun menjadi 2.305 kasus warga terkonfirmasi positif covid-19 dalam sepekan.

Pun serupa dengan kasus kematian warga yang meninggal akibat covid-19 di Bali. Pada periode 24-30 Agustus jumlah kematian mencapai 313 kasus dalam sepekan, namun pada periode sepekan setelahnya kasus kumulatif kematian sepekan turun menjadi 139 kasus.

Satuan Tugas (Satgas) Penanganan Covid-19 per Senin (6/9) mencatat secara kumulatif, sebanyak 108.763 orang dinyatakan positif terinfeksi virus corona di Bali. Dari jumlah itu sebanyak 100.259 orang dinyatakan pulih, 4.871 orang menjalani perawatan di rumah sakit dan isolasi mandiri, sementara 3.633 lainnya meninggal dunia.

(khr/wis)


[Gambas:Video CNN]
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER