Sejumlah personel TNI yang melakukan pengamanan di wilayah Kabupaten Maybrat, Provinsi Papua Barat dilaporkan telah menguasai markas KNPB yang selama ini menjadi basis tempat kegiatan mereka termasuk penyusunan strategi penyerangan Pos Ramil Kisor.
"Markas mereka sudah kita kuasai, mereka, telah meninggalkan rumah yang dijadikan markas itu," ujar Kapendam XVIII Kasuari, Kolonel Arm Hendra Pesireron, kepada CNNIndonesia.com, Selasa (7/9) malam.
Hendra mengatakan markas itu berada di Kampung Kisor, Distrik Aifat Selatan, Maybrat, Papua Barat. Markas itu digunakan sebagai tempat untuk melaksanakan rapat dalam rangka penyerangan Pos Ramil dan juga tindakan lain pasca penyerangan.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Mereka (KNPB) rapat di markas itu 7 hari sebelum melakukan penyerangan. Setelah menerima informasi dan keterangan dari tersangka, markas ini langsung kita duduki," terangnya.
Hendra mengungkapkan, sebagian besar masyarakat yang melarikan diri ke hutan dijadikan tameng oleh kelompok separatis itu.
"Berdasarkan pengakuan dari yang tertangkap, masyarakat di paksa ikut ke hutan dengan ancaman dibunuh. Mereka pun menggunakan masyarakat sebagai tameng untuk menyelamatkan diri," terangnya.
Diitanya soal insiden baku tembak yang terjadi antara KKB dengan rombongan Danrem, kata Hendra, benar terjadi namun tidak ada korban dalam insiden kontak tembak itu.
"Semua aman, kembali dengan selamat," tandasnya.