TNI Sebut Warga Maybrat Mengungsi Karena Ancaman KKB

CNN Indonesia
Rabu, 08 Sep 2021 14:11 WIB
Ilustrasi. (ANTARA FOTO/Zabur Karuru)
Manokwari, CNN Indonesia --

Kodam XVIII Kasuari mengakui ada gelombang pengungsian warga di Kabupatyen Maybrat pasca penyerangan Pos Ramil Kampung Kisor, di Distrik Aifat Selatan, Kabupaten Maybrat, Papua Barat yang menewaskan empat prajurit TNI.

Kapendam XVIII Kasuari, Kolonel Arm Handra Pesireron masyarakat mengungsi karena takut kembali ke Kampung setelah mendapat ancaman akan dibunuh oleh kelompok kriminal bersenjata (KKB). Dia tidak merinci berapa jumlah pengungsi dan tujuan para pengungsi itu.

"Sejumlah warga di Distrik Aifat meninggalkan permukiman. Mereka mengungsi Distrik Ayamaru dan Aitinyo, bahkan ada yang ke Sorong. yang lari ke hutan justru diancam. Kami menerima laporan warga bahwa mereka takut kembali karena ancaman dibunuh. Ini bentuk perlakuan keji KNPB," ujar Hendra kepada CNNIndonesia.com, Rabu (8/9).

Pos keamanan lain juga disebut mendapat pengaduan dari pemuda yang meminta perlindungan agar bisa kembali ke Sorong untuk melanjutkan perkuliahan.

Kapendam berkata bahwa pengaduan itu ditindaklanjuti dengan perlindungan keamanan. Sejumlah pemuda disebutnya telah kembali ke Sorong dan melanjutkan perkuliahan.

"Mereka juga tidak menginginkan pembangunan di Maybrat. Mereka juga mengajak dan mengancam masyarakat untuk ikut menghambat pembangunan di kampung. Ideologi mereka memang kolonial, yang hanya mengancam, menghasut dan meneror masyarakat," bebernya.

Dikatakan Hendra, pihaknya telah menempatkan pasukan TNI/Polri untuk mengisi pos pos yang ada di wilayah Maybrat. Itu merupakan jaminan keamanan yang diberikan kepada warga agar bisa kembali ke Kampung dan melaksanakan aktifitas seperti biasa.

"Kami minta warga tidak usah khawatir dengan ancaman KKB. Kami disini untuk menjamin keamanan warga. Identitas kelompok KKB sudah kita kantongi dan tengah dalam pengejaran aparat gabungan," tuturnya.

(hen/wis)


KOMENTAR

ARTIKEL TERKAIT
TOPIK TERKAIT
TERPOPULER
LAINNYA DARI DETIKNETWORK