Kapal Motor (KM) Jervai yang sempat terombang-ambing di tengah perairan Tabafane akibat mati mesin berhasil dievakuasi ke Pelabuhan Dobo, Kepulauan Aru, Maluku.
"Semua penumpang selamat dari kapal mogok di tengah laut, KM Jervai sempat dikawal KP 3002 Polairud Polda Maluku dan sudah bersandar di Pelabuhan Dobo pukul 23.03 WIT," ujar Kabasarnas Ambon, Mustari, Minggu (12/9) pagi.
Berdasarkan laporan teranyar dari tim SAR setelah proses evakuasi, kapal tersebut ditemukan hanya mengangkut sebanyak 42 penumpang. Rinciannya, 23 di antaranya penumpang perempuan dan anak, serta 19 lainnya penumpang pria dewasa. Angka ini berubah dari perkiraan jumlah penumpang yang dilaporkan awal oleh seorang warga.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Dilaporkan awal, kapal jenis kayu tersebut mengangkut sekitar 100 orang berangkat dari Desa Drejol menuju Kota Dobo. Namun, setelah dilakukan pengecekan oleh tim SAR, penumpang hanya berjumlah 42 orang," tulis rilis resmi tim SAR, Minggu (12/9).
Satu per satu perempuan dan anak berhasil dievakuasi ke dalam KP 3002 Polairud Polda pada Sabtu petang pukul 18.43 WIT.
Sementara itu, sekitar 19 pria lainnya tetap bertahan di KM Jervai setelah tim SAR sempat membantu memperbaiki kerusakan dengan memberikan penyuntikan berupa aki cadangan untuk melanjutkan perjalanan ke Pelabuhan Dobo.
Sebagaimana diketahui, KM Jervai dilaporkan mengalami mati mesin dan terombang-ambing di tengah perairan Tabafane, Kepulauan Aru, Maluku. Kapal sedang dalam perjalanan dari Desa Drejol pukul 07.00 WIT menuju Kota Dobo yang sebelumnya dijadwalkan tiba pukul 13.00 WIT.
Informasi tersebut berawal dari laporan seorang warga bernama Amos Gansakari yang meminta pertolongan tim SAR Dobo bahwa ada kapal yang mengangkut 100 penumpang mengalami mati mesin dan terombang-ambing di tengah laut.
Merespons laporan tersebut, tim SAR menemukan kapal terombang-ambil di tengah laut dengan kondisi hujan disertai angin kencang dan gelombang tinggi mencapai 5 meter.
(sai/asr)