Polisi mencari pelaku lain dalam ledakan di Pasuruan, Jawa Timur, setelah menetapkan dua orang yang meninggal dunia dalam insiden itu, Mat Shodiq dan Gofar, sebagai tersangka.
Sebelumnya, ledakan keras akibat bom ikan terjadi di Desa Pekangkungan, Kecamatan Gondangwetan, Kabupaten Pasuruan.
"Tersangkanya yang meninggal dunia (Mat Shodiq dan Gofar)," kata Kapolres Pasuruan Kota AKBP Arman dalam pada Senin (13/9).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pihaknya saat ini terus melakukan penyidikan dan pendalaman kasus ini. "Kemungkinan nanti ada tersangka lebih lanjut. Sementara masih menunggu hasil labfor (laboratorium forensik)," sambungnya.
Hasil pengecekan labfor itu nantinya digunakan untuk memastikan jenis daya ledak bahan-bahan yang ditemukan di TKP tersebut.
Sementara ini, Polres Pasuruan bersama Polda Jatim telah memeriksa sembilan saksi terkait kasus ini. Mereka berasal dari pihak keluarga dan orang-orang yang dicurigai.
"Sudah ada 9 saksi baik keluarga atau yang kita curigai mengarah ke pembeli," ujarnya.
Berdasarkan pemeriksaan yang dilakukan polisi terhadap beberapa saksi kejadian tersebut, kesimpulan sementara yang didapat, ledakan diduga berasal dari bom ikan.
Polisi saat ini juga menelusuri pelaku pembuat bom ikan itu. Selain itu, penyisiran dilakukan untuk mencari kemungkinan adanya warga sekitar yang membuat barang berbahaya tersebut.
"Karena bukan hanya berbahaya, tapi juga ada ancaman hukumnya," pungkas dia.
Kepala Bidang Hubungan Masyarakat (Kabid Humas) Polda Jatim, Komisaris Besar Gatot Repli menyebut ledakan keras yang menghancurkan dua rumah di Dusun Macan Putih, Desa Pekangkungan, Kecamatan Gondawetan, Kabupaten Pasuruan, Jawa Timur diduga berasal dari bom ikan atau bondet.
Repli membenarkan ledakan yang terjadi pada Sabtu (11/9) tersebut menewaskan sebanyak dua orang.
"Pada hari Sabtu 11 September 2021 sekira pukul 08.00 WIB, terjadi ledakan yang diduga berasal dari bom ikan (bondet)," kata Gatot saat dikonfirmasi, Sabtu (11/9).
Dia menjelaskan, dua orang yang tewas ialah seorang petani bernama Gofar (40) dan seorang nelayan yang merupakan orang tua Gofar bernama Mat Shodiq (60). Menurutnya, Gofar meninggal dunia setelah sempat dibawa ke Puskesmas Gondangwetan, sedangkan Mat Shodiq tewas di lokasi ledakan.
Selain itu, ledakan juga mengakibatkan sebanyak empat orang mengalami luka-luka yaitu Imron (30), Siti Khoiriyah (45), Fery (13), serta Arik (enam bulan).
Diketahui, proses hukum, termasuk penetapan tersangka, dihentikan terhadap pihak yang meninggal dunia.
(frd/arh)