Nadiem: 11 Ribu Mahasiswa Ikuti Pertukaran di Kampus Merdeka

CNN Indonesia
Jumat, 17 Sep 2021 20:19 WIB
Mendikbudristek menyebut para mahasiswa mengikuti program Kampus Merdeka, seperti pertukaran program studi dan kampus dari satu wilayah dengan wilayah lainnya.
Mendikbudristek Nadiem Makarim mengatakan sekitar 11 ribu mahasiswa mengikuti program Kampus Merdeka. (ANTARA FOTO/SIGID KURNIAWAN)
Jakarta, CNN Indonesia --

Menteri, Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Mendikbudristek) Nadiem Makarim mengatakan lebih dari 11 ribu mahasiswa akan mengikuti program Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM).

Mereka nantinya akan mengikuti program Kampus Merdeka seperti pertukaran program studi dan perguruan tinggi antara satu wilayah dengan wilayah lainnya.

"Saat ini sekarang ini untuk batch pertama kita, 11.000 mahasiswa melakukan pertukaran mahasiswa merdeka. Pertukaran universitas, tukaran pulau, tukaran budaya untuk mengerti," kata Nadiem dalam diskusi daring, Jumat (17/9).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Mantan bos Gojek itu menyebut Kampus Merdeka adalah upaya pihaknya agar mahasiswa tak hanya fokus belajar dalam kelas. Lewat MBKM, mahasiswa bisa belajar 2 semester di kampus lain atau tiga semester di prodi lain.

Ia pun meminta para rektor perguruan tinggi memberi jaminan 20 SKS kepada mahasiswa yang mengikuti program tersebut. Nadiem menerima banyak keluhan mahasiswa di perguruan tinggi karena dipersulit jika mengikuti program-program serupa.

"Anak itu wajib diberikan 20 SKS dan tidak boleh berdampak kepada jangka waktu kelulusan ini," ujarnya.

Kampus Merdeka merupakan satu dari tiga program Merdeka Belajar di bawah Nadiem yang dicetuskan sejak setahun lalu. Selain pertukaran antar mahasiswa, dua program Kampus Merdeka lain yakni, program Kampus Mengajar dan Program Magang perusahaan.

Nadiem menyebut Kampus Mengajar saat ini telah diikuti lebih dari 30 ribu mahasiswa. Mereka akan mengajar di berbagai sekolah jenjang SD dan SMP di seluruh Indonesia. Lalu, ada puluhan ribu mahasiswa lain yang telah mengikuti Magang industri atau perusahaan.

"Puluhan ribu mahasiswa yang mengikuti magang bersertifikat dan projek studi independen sekarang di dalam perusahaan-perusahaan dan organisasi-organisasi sosial yang ada sekarang," katanya.

Sebelumnya, Guru Besar UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Azyumardi Azra menyebut program Kampus Merdeka baru sebatas jargon meski memiliki konsep yang bagus.

"Saya memang masih skeptis, kampus merdeka ini gagasannya, sebetulnya bagus. Cuma saya melihat itu baru sampai pada jargon ya. Baru jargon," kata dia, di Komisi X DPR RI pada Kamis (14/9).

Dari sejumlah program Kampus Merdeka, lanjutnya, baru program belajar di program studi lain bagi mahasiswa yang cukup terumuskan dengan baik. Sementara sisanya masih belum jelas.

Misalnya, kebebasan mahasiswa untuk belajar di kampus lain dan magang di perusahaan. Azyumardi mempertanyakan relasi kampus dan perusahaan yang saat ini belum terjalin dengan baik, terlebih di daerah terpencil.

"Itu mau ke mana belajarnya selama tiga semester itu? Perusahaan enggak ada, PT lain juga enggak ada," cetus dia.



(thr/fra)


[Gambas:Video CNN]
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER