Ketua Dewan Pimpinan Pusat Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (DPP PDIP) Ahmad Basarah menilai pernyataan Pangkostrad Letnan Jenderal Dudung Abdurachman soal semua agama benar di mata Tuhan adalah bentuk pesan toleransi kehidupan berbangsa dan negara.
"Harus kita lihat bukan dalam rangka menyamakan apalagi mengompromikan akidah masing-masing agama yang berbeda-beda, namun sebagai bentuk toleransi kehidupan berbangsa dan bernegara sesuai prinsip sila Ketuhanan YME dalam Pancasila dan semboyan Bhinneka Tunggal Ika,'' kata Basarah kepada CNNIndonesia.com pada Jumat (17/9).
Lebih lanjut, ia mengutip hadis Rasulullah SAW riwayat Imam Bukhari yang menyatakan 'innamal a'malu binniyyaat', bahwa sesungguhnya segala perbuatan manusia tergantung pada niatnya.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sebagai seorang Muslim, menurutnya, Dudung memang harus meyakini firman Allah SWT dalam Surat Al Imran ayat 19 yang mengatakan 'innaddiina indallaahil Islam' yang artinya agama yang benar dan diterima di sisi Allah SWT adalah agama Islam.
Berangkat dari itu, Basarah mengajak semua pihak melihat pernyataan Dudung secara positif, terutama demi memotivasi para prajurit TNI agar tetap mencintai agama yang dianut sekaligus menghormati keanekaragaman suku dan mencintai negara mereka sendiri.
Menurutnya, semangat yang hendak disampaikan Dudung ialah 'hubbul wathan minal iman', mencintai negeri adalah sebagian dari iman, seperti yang pernah difatwakan oleh KH Hasyim Asy'ari saat mendoktrin semangat anak bangsa melawan penjajah Belanda.
"Dilihat dari konteks ini, saya yakin niat beliau [Dudung] mengungkapkan pernyataan itu dalam spirit mencinta negeri itu, juga dalam koridor menjaga amanat Pancasila, Bhineka Tunggal Ika, dan menjaga keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia," ungkap Wakil Ketua MPR itu.
Sebelumnya, Dudung sempat melontarkan pernyataan untuk mengingatkan kepada para prajuritnya agar menghindari sikap fanatik berlebihan terhadap suatu agama.
Pernyataan itu dilontarkan saat melakukan kunjungan ke Batalyon Zipur 9 Kostrad, Ujungberung, Bandung, Jawa Barat, Senin (13/9).
"Hindari fanatik yang berlebihan terhadap suatu agama. Karena semua agama itu benar di mata Tuhan," kata Dudung.
Ketua DPP PKS Bukhori Yusuf mengkritik pernyataan Dudung itu. Ia menilai TNI tidak memiliki otoritas untuk berbicara mengenai kebenaran agama.
Menurutnya, hal-hal terkait kebenaran agama seharusnya disampaikan oleh seorang pemuka agama demi menghindari polemik di tengah masyarakat.
"Saya pikir bukan otoritas TNI untuk bicara tentang kebenaran agama. Namun perlu ditegaskan, bukan berarti dilarang secara mutlak. Hanya saja, mengingat isu ini bersifat sensitif dan prinsipil, diskursus ini seyogyanya diterangkan oleh pihak yang selaras dengan kapasitasnya, seperti pemuka agama demi menghindari polemik," kata Bukhori.
(mts/ain)