Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Mendikbud-Ristek) Nadiem Anwar Makarim mengajak Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) untuk mencapai Kampus Merdeka dan Merdeka Belajar.
Nadiem pun berjanji menyelesaikan masalah dan kendala yang dialami mahasiswa saat mengikuti program Kampus Merdeka.
"Ayo kita bikin program, ayo jalan bersama. Kita kerjanya barengan, bikin program yang tangible bersama untuk mencapai Kampus Merdeka dan Merdeka Belajar," ujar Nadiem dalam pertemuan perwakilan pengurus BEM di kantor Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi, Riset, dan Teknologi, Senayan, Jakarta, Jumat (17/9).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Nadiem menjelaskan dua hal utama yang ingin diwujudkan kementerian yang dipimpinnya, yakni membuat sekolah dan perguruan tinggi itu menjadi tempat yang menyenangkan dan relevan.
Saat ini pemerintah berupaya meningkatkan level partisipasi dan relevansi institusi pendidikan dari jenjang pendidikan anak usia dini (PAUD) hingga pendidikan tinggi. Upaya ini membutuhkan kejelasan target.
Targetnya tersebut adalah adalah profil pelajar Pancasila yang beriman dan berakhlak mulia, berkebinekaan global, kreativitas, kemandirian, bernalar kritis, gotong royong, dan memiliki kompetensi.
Saat ini dirinya tengah menekankan upaya penghapusan tiga "dosa besar" di dunia pendidikan, yaitu intoleransi, perundungan, serta pelecehan dan kekerasan seksual.
"Kekerasan seksual menjadi fokus yang sangat penting bagi kami, dan kami akan mengeluarkan terobosan dalam waktu dekat yang akan berdampak besar kepada perguruan tinggi," ungkapnya.
Ia sudah tidak punya toleransi lagi untuk hal-hal seperti ini. Nantinya mahasiswa dapat terlibat dan menjadi penggerak di dalam proses monitoring dan pelaporan terhadap kasus-kasus pelecehan dan kekerasan seksual yang terjadi di kampus.
Diketahui, perwakilan ormawa yang hadir antara lain Himpunan Mahasiswa Islam (HMI), Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII), Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (GMNI), Gerakan Mahasiswa Kristen Indonesia (GMKI).
Selanjutnya, Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM), Perhimpunan Mahasiswa Katolik Republik Indonesia (PMKRI), Himpunan Mahasiswa Buddhis Indonesia (Hikmahbudhi).
Kemudian Ikatan Mahasiswa Keguruan dan Ilmu Pendidikan se-Indonesia (IMAKIPSI), BEM Nusantara, BEM Republik Indonesia (BEM RI), dan BEM Pesantren.
(ayo/fef)