Kasus Tanah Munjul, KPK Periksa Anak Buah Anies

CNN Indonesia
Senin, 20 Sep 2021 12:33 WIB
Sejumlah saksi yang diperiksa dari pemprov DKI akan diperiksa sebagai saksi untuk tersangka YRC (Yoory Corneles Pinontoan),
Ilustrasi Komisi Pemberantasan Korupsi. (CNN Indonesia/Adhi Wicaksono)
Jakarta, CNN Indonesia --

Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) masih terus mengusut kasus dugaan korupsi pengadaan tanah di Munjul, Cipayung, Jakarta Timur.

KPK menjadwalkan pemeriksaan terhadap saksi-saksi yang diduga mengetahui soal duduk perkara itu. Saksi yang dipanggil hari ini, Senin (20/9) yakni Kepala Badan Pengelolaan Daerah (BPKD) Edi Sumantri dan Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Badan Pembina Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) Riyadi.

"Keduanya akan diperiksa sebagai saksi untuk tersangka YRC (Yoory Corneles Pinontoan)," kata Plt Juru Bicara KPK Ali Fikri dalam keterangannya, Senin (20/9).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Selain memanggil dua anak buah Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan itu, KPK juga memanggil sejumlah saksi lainnya. Mereka yakni; Senior Manager Divisi SDM dan Umum Perumda Pembangunan Sarana Jaya Sri Lestari.

Kemudian, dari pihak swasta atas nama Anndika Satihardi Arfa, Direktur PT Embrio Andyas Geraldo, serta bagian finance PT Adonara Propertindo Ajeng Amelia. Mereka juga akan dimintai keterangan sebagai saksi untuk Yoory.

Dalam perkara ini, Yoory disangkakan melanggar Pasal 2 Ayat (1) atau Pasal 3 Undang-undang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi Jo Pasal 55 Ayat (1) ke-1 KUHP.

Pengadaan tanah di Munjul diperuntukkan untuk program rumah DP 0 rupiah. Dari temuan awal KPK, negara diduga mengalami kerugian sebesar Rp152,5 miliar.

Para tersangka lain dalam kasus ini yakni Direktur PT Aldira Berkah Abadi Makmur, Rudy Hartono Iskandar; Direktur PT Adonara Propertindo (AP), Tommy Adrian; Wakil Direktur PT AP, Anja Runtuwene; dan korporasi yakni PT AP.

PT AP merupakan salah satu perusahaan yang bekerja sama dengan Perumda Pembangunan Sarana Jaya dalam pengadaan tanah.

(dmi/ain)


[Gambas:Video CNN]
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER