Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI mencatat 34 provinsi di Indonesia telah melaporkan kasus Covid-19 varian Delta per Sabtu (18/9). Artinya kasus Covid-19 varian delta telah menyebar di seluruh provinsi di Republik Indonesia.
Merujuk pada data Badan Litbang Kesehatan Kemenkes, sebanyak 6.439 spesimen telah diperiksa dengan menggunakan metode pengurutan genom secara keseluruhan (whole genome sequencing/WGS). Dari jumlah pemeriksaan tersebut, sejauh ini ditemukan total ada 2.720 kasus Covid-19 varian Delta di Indonesia.
Lihat Juga : |
Laporan varian Delta terbanyak tercatat di DKI Jakarta dengan 831 kasus. Di Jawa, varian Delta terbanyak dilaporkan juga di Jawa Barat 383 kasus, Jawa Tengah 198 kasus varian Delta.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Di luar Jawa, temuan varian Delta cukup banyak juga dilaporkan di Kalimantan Timur dengan 299 kasus, dan Nusa Tenggara Timur dengan 102 kasus.
Sementara daerah lain melaporkan temuan varian Delta di bawah 100 kasus. Temuan varian Delta paling sedikit dilaporkan Gorontalo dengan 1 kasus.
Varian Delta menjadi salah satu varian Covid-19 yang diwaspadai Organisasi Kesehatan Dunia (WHO). Varian ini disebut mendominasi kasus infeksi Covid-19 di dunia karena penularan yang cepat dan meningkatkan angka kesakitan.
Sementara satu varian Covid-19 lainnya yang kini jadi sorotan, yaitu Mu belum terdeteksi di Indonesia. Covid-19 varian Mu menjadi perhatian WHO sebab dikhawatirkan dapat menurunkan efektivitas vaksin Covid-19.
Kasus Covid-19 Indonesia sendiri mencapai 4.192.695 kasus pada Senin (20/9). Dari angka itu sebanyak 3.996.125 sembuh dan 140.634 dinyatakan meninggal dunia. Sementara kasus aktif tercatat sebanyak 55.936 kasus.