Juru Bicara Satgas Penanganan Covid-19 Wiku Adisasmito mengatakan ada potensi lonjakan kasus positif dalam tiga bulan ke depan yaitu Oktober-Desember 2021. Tak lepas dari liburan tahun baru 2022 dan hari raya Natal.
Menurutnya, lonjakan kasus di Indonesia biasanya terjadi setelah masa libur panjang.
"Perlu kita antisipasi pada 3 bulan ke depan kita akan kembali memasuki periode libur natal dan tahun baru 2022 yang artinya ada potensi kenaikan kasus semakin meningkat," kata Wiku dalam konferensi pers virtual, Selasa (21/9).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ia juga menjelaskan bahwa mobilitas penduduk dan aktivitas masyarakat sangat berkontribusi pada lonjakan kasus Covid-19. Karenanya, peran masyarakat dengan berdisiplin protokol kesehatan sangat diperlukan untuk menghindari lonjakan kasus Covid-19.
"Apa pun varian virus yang ada, tantangan terbesar kita saat ini adalah mempertahankan kondisi ideal hingga dunia terbebas dari pandemi Covid-19 ini," ujar Wiku.
Sebelumnya ahli memprediksi Indonesia bakal menghadapi gelombang ketiga Covid-19 pada Desember 2021. Epidemiolog Universitas Indonesia (UI) Tri Yunis Miko memprediksi itu bakal terjadi jika capaian vaksinasi Covid-19 tak sampai 50 persen pada akhir tahun 2021.
Sejumlah pelonggaran di tempat umum juga turut berkontribusi terhadap penambahan kasus baru. Prediksi ini lantas menjadi kekhawatiran Kementerian Kesehatan.
Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular Langsung (P2PL) Kemenkes, Siti Nadia Tarmizi mengakui sudah mewaspadai puncak kasus ketiga atau gelombang ketiga Covid-19 pada Desember 2021.
Nadia menjelaskan, saat ini virus Covid-19 masih menyebar di Indonesia sehingga kemungkinan lonjakan kasus tetap ada.
Sementara itu, DPR meminta pemerintah untuk menyiapkan ketersediaan rumah sakit jelang Desember mendatang. DPR juga meminta masyarakat untuk selalu mematuhi protokol kesehatan terutama ketika menikmati liburan di luar rumah.