Satgas Penanganan Covid-19 Jawa Timur (Jatim) mengatakan bahwa data Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Kemendikbudristek) yang menyebut bahwa Provinsi Jatim adalah daerah dengan klaster Covid-19 sekolah terbanyak, merupakan data lama.
Juru bicara Rumpun Kuratif Satgas Penanganan Covid-19 Jatim, dr Makhyan Jibril Al Farabi menyebut data itu merupakan catatan kumulatif sejak lama, dan bukan data terbaru saat pembelajaran tatap muka (PTM) mulai kembali digelar sebulan belakangan.
"Sebenarnya data tersebut adalah kumulatif sejak tahun 2020. Bukan selama satu bulan terakhir ini," kata Jibril kepada CNNIndonesia.com, Jumat (24/9).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sejauh ini, kata Jibril, sejak PTM terbatas mulai dilakukan sebulan terakhir, belum ada sekolah SMA, SMK dan SLB yang dilaporkan menjadi klaster penyebaran Covid-19.
Lihat Juga : |
"Sejauh ini berdasarkan laporan dari Dinas Pendidikan Provinsi, khususnya untuk SMA dan SMK belum dilaporkan ada klaster PTM," ucapnya.
Kendati demikian, menurut Jibril data survei Kemendikbudristek itu akan dijadikan pihaknya sebagai pelajaran dan pegangan, dalam membuka kembali PTM di sekolah secara bertahap.
"Jadi itu pelajaran lalu-lalu. InsyaAllah sekarang dengan positivity rate yang rendah, pembukaan [sekolah] dilakukan pelan-pelan sambil terus dievaluasi," ujar dia.
Sebelumnya, Provinsi Jawa Timur menjadi daerah dengan klaster Covid-19 tertinggi di sekolah, sejak pembelajaran tatap muka (PTM) terbatas. Hal itu berdasarkan temuan Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Kemendikbudristek)
Survei Kemendikbudristek menyebut ada temuan 1.303 sekolah menjadi klaster Covid-19 selama PTM terbatas, dengan Jawa Timur menjadi provinsi paling banyak melaporkan temuan klaster, yakni 165 atau 2,77 persen sekolah di Jatim.
"Data klaster sekolah terhadap Covid-19 secara nasional dari Kemendikbudristek, jenjang SD 45,97 persen PAUD 19,94 persen dan SMP 19,07 persen," kata Kepala Dinas Pendidikan (Dindik) Jatim, Wahid Wahyudi tertulis, Kamis.
Sedangkan, bagi tingkat SMA, SMK dan SLB yang dikelola Pemprov Jatim, Wahid mengatakan pihaknya belum mendapatkan temuan klaster atau penularan Covid-19 di sekolah-sekolah tersebut.
"Laporan dari para Kacab Dindik se-Jatim untuk SMA, SMK, SLB di Jatim aman dari klaster COVID-19 sekolah," ujarnya.
(frd/arh)