50 Persen Pasien Covid Wafat di Jakarta Periode Omicron Belum Vaksin
Dinas Kesehatan (Dinkes) DKI mencatat sebanyak 50 persen kasus kematian Covid-19 di Jakarta pada periode 1 November 2021 hingga 16 Maret adalah masyarakat yang belum mendapatkan vaksinasi Covid.
Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit, Dinkes DKI Jakarta, Dwi Oktavia mengatakan pada periode itu, ada sekitar 1.477 kasus kematian Covid-19 di Ibu Kota.
"Data dari 1 November sampai 16 Maret, jadi kira-kira yang periode Omicron lah. Itu kita analisis dari 1.477 kasus meninggal, nah ternyata 50 persen itu belum vaksin atau vaksin baru satu dosis, jadi belum lengkap," kata Dwi saat dihubungi, Kamis (17/3).
Dwi merinci, dari data itu, 44 persen di antaranya adalah masyarakat yang belum mendapatkan vaksin sama sekali, dan 6 persen yang sudah mendapatkan vaksin dosis pertama.
Lihat Juga :UPDATE CORONA 17 MARET 2022 Rangkuman Covid: Bersiap Aturan Ramadan hingga Laju Siluman Omicron |
Selain itu, pada periode tersebut, ada 36 persen masyarakat meninggal dunia, telah menjalani dosis kedua dan tiga persen lainnya sudah menjalani vaksinasi booster.
"Yang tidak ada data 12 persen," katanya.
Ia menyampaikan, salah satu faktor kematian kasus Covid-19 pada masyarakat yang sudah vaksinasi lengkap, adalah karena memiliki komorbid yang berat.
"Sehingga walau punya riwayat vaksin yang baik, tapi kalau komorbidnya berat, ya tentu peluang jadi Covid berat juga makin besar," kata Dwi.
Hingga Rabu (16/3), capaian total dosis 1 di Jakarta sebanyak 12.436.744 orang dengan proporsi 70,1 persen merupakan warga ber-KTP DKI dan 29,9 persen warga KTP Non DKI.
Sedangkan, total dosis 2 mencapai 10.486.688 orang dengan proporsi 73,1 persen merupakan warga ber-KTP DKI dan 26,9 persen warga KTP Non DKI. Lalu, total dosis 3 sampai sebanyak 1.714.521 orang.