Polisi Sebut Massa Aksi Papua Rusak Mobil Tahanan

CNN Indonesia
Kamis, 30 Sep 2021 17:44 WIB
Polisi mengklaim sebanyak lima anggota terluka terkena pecahan kaca mobil tahanan yang dirusak oleh sejumlah pedemo aktivis Papua di Kedubes AS, Jakarta.
Aliansi Mahasiswa Papua (AMP) bersama Front Rakyat Indonesia untuk West Papua yang menggelar aksi memperingati Roma Agreement di depan gedung Kedutaan Besar Amerika Serikat, Jakarta Pusat, Kamis (30/9/2021). CNN Indonesia/Adi Maulana Ibrahim
Jakarta, CNN Indonesia --

Kapolres Metro Jakarta Pusat Kombes Hengki Haryadi menyatakan massa Papua yang ditangkap saat aksi demo di depan Kedubes Amerika Serikat melakukan perusakan mobil tahanan.

Dalam aksi demo itu polisi menangkap 17 pedemo dan langsung membawa mereka ke Polres Metro Jakarta Pusat.

"Massa aksi yang berada di dalam mobil tahanan melakukan perusakan kaca belakang mobil tahanan yang menyebabkan anggota kepolisian mengalami luka-luka," kata Hengki kepada wartawan, Kamis (30/9).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Hengki menyatakan total ada lima anggota polisi yang mengalami luka akibat aksi perusakan itu. Mereka terluka karena pecahan kaca hingga karena pemukulan.

Diungkapkan Hengki, belasan massa yang ditangkap itu juga memaksa untuk turun dari mobil tahanan.

Bahkan, kata Hengki, beberapa di antaranya berhasil kabur namun kembali ditangkap di Jalan Kramat Pulo, Senen dan dibawa ke Polres Metro Jakarta Pusat.

Di sisi lain, Hengki menegaskan bahwa aksi demo masih dilarang di masa penerapan PPKM level 3 di wilayah Jakarta.

Hengki juga menyebut bahwa aksi demo yang digelar di depan Kedubes AS itu tidak memiliki izin.

"Penyampaian pendapat di muka umum ini dilaksanakan mereka tanpa izin. Kemudian tanpa rekomendasi dari pihak pengamanan. Karena memang pada saat PPKM level 3 tidak boleh melakukan kerumunan itu," tuturnya.

Atas dasar hal itu pihaknya melakukan pembubaran aksi guna mencegah terjadinya kerumunan massa.

"Kami tetap berpegang teguh pada keselamatan rakyat adalah hukum tertinggi. Kami berusaha untuk melakukan secara humanis," ucap Hengki.

"Namun yang terjadi mereka melakukan perlawanan dan melukai petugas kepolisian. Saat ini sedang kami amankan di Polres Jakpus untuk diperiksa," imbuhnya.

Sementara Sekretaris Jenderal Asosiasi Mahasiswa Pegunungan Tengah Papua se-Indonesia (AMPTPI) Ambrosius Mulait mengatakan bahwa polisi melakukan tindakan represif saat menangkap massa.

Menurut Ambrosius, polisi menggunakan dalih protokol kesehatan untuk mengangkut para demonstran. Namun, saat berada di dalam mobil dalmas, polisi menembakkan gas air mata.

"Posisi kami dalam mobil danmas lalu ditembak gas air mata," ujar Ambrosius.

(dis/gil)


[Gambas:Video CNN]
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER