Ahli UI Ramal Jakarta Berpotensi Nol Kematian Covid Bulan Ini

CNN Indonesia
Jumat, 01 Okt 2021 10:10 WIB
Ilustrasi kematian Covid-19. (CNN Indonesia/Adi Maulana)
Jakarta, CNN Indonesia --

Epidemiolog Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia (FKM UI) Pandu Riono memproyeksi DKI Jakarta mampu menjadi salah satu daerah di Indonesia yang tidak menyumbang kasus kematian warga akibat terpapar virus corona (covid-19) dalam waktu dekat.

Pandu menyebut, analisis data menggambarkan kasus kematian covid-19 di Ibu Kota mulai menurun drastis dalam beberapa pekan terakhir. Ia menyebut, penurunan angka kematian itu terjadi seiring dengan program vaksinasi yang menyasar warga lanjut usia (lansia) yang terus digenjot oleh pemerintah provinsi DKI Jakarta.

"Saya sebenarnya berharap minggu ini, tapi ya kita lihat Oktober ya DKI bisa mendapatkan zero death covid-19, tidak tahu awal atau akhir, tapi selama Oktober ini ada potensi begitu," kata Pandu saat dihubungi CNNIndonesia.com, Jumat (1/10).

Pandu menambahkan, pihaknya telah mendapatkan detail data surveilans dari dinas kesehatan DKI Jakarta yang menunjukkan bahwa kasus kematian covid-19 di Jakarta dalam beberapa pekan terakhir terjadi pada warga yang belum menerima vaksin covid-19.

Untuk rentang usia warga DKI yang meninggal akibat covid-19, Pandu mengakui memang kebanyakan warga berusia di atas 50 tahun, dan juga warga yang memiliki penyakit penyerta alias komorbid.

Namun demikian, menurutnya pada beberapa kasus kematian covid-19 juga datang dari golongan warga usia produktif yang belum divaksin.

"Ternyata kematian paling konsisten, semuanya belum divaksinasi, sementara orang yang divaksinasi tidak ada yang meninggal selama beberapa minggu terakhir ini," kata dia.

Untuk itu, Pandu mewanti-wanti warga bahwa pemberian vaksin covid-19 merupakan sebuah upaya yang sedikit banyak terbukti mampu mengendalikan pandemi covid-19 di Tanah Air.

Ia juga meminta pemerintah daerah lain untuk lebih memaksimalkan pemberian vaksin pada lansia, sebab lansia merupakan kelompok yang paling banyak meninggal akibat covid-19 dibandingkan kelompok usia lainnya.

Pandu menyebut, penurunan kasus kematian di DKI merupakan salah satu wujud vaksinasi lansia memiliki efek penting. Data Kementerian Kesehatan per 30 September Pukul 18.00 WIB menunjukkan sebanyak 695.870 lansia telah menerima suntikan dosis pertama vaksin covid-19.

Kemudian, 609.170 lansia sudah menerima dosis dua atau vaksin secara lengkap. Dengan demikian, target vaksinasi lansia DKI yang menyasar 761.279 orang telah terealisasi 91,07 persen untuk dosis pertama, dan 80,02 persen untuk dosis kedua.

DKI tercatat menjadi daerah yang paling banyak melakukan vaksinasi pada lansia di Indonesia.

"Jadi data-data itu bisa mengindikasikan bahwa vaksinasi di Indonesia itu ada manfaatnya. Jadi jangan menyepelekan seperti vaksinasi Sinovac kurang oke dan sebagainya pilih-pilih vaksin," ujar Pandu.

Apabila menilik data harian milik Satuan Tugas Penanganan Covid-19, jumlah kasus kematian warga yang meninggal akibat terinfeksi covid-19 di DKI Jakarta memang konsisten mengalami penurunan setiap pekannya sepanjang September 2021.

Pada periode 1-7 September, jumlah kumulatif kematian covid-19 di DKI berjumlah 80 kasus, atau rata-rata 11 kasus kematian dalam sehari. Kemudian selama kurun 8-14 September, kumulatif kasus kematian covid-19 dalam sepekan turun menjadi 74 kasus, atau rata-rata 10 orang meninggal dalam sehari.

Selanjutnya pada 15-21 September, jumlah warga di DKI yang meninggal akibat covid-19 turun menjadi 41 orang, atau apabila dirata-rata 5 orang per hari. Lalu pada periode 22-28 September kembali turun menjadi 24 kasus dalam sepekan, dan pada dua hari terakhir kasus kematian covid-19 di DKI berjumlah 9 orang.

Sementara itu, data harian yang dirilis Satgas Covid-19 per Kamis (30/9) mencatat terdapat penambahan kasus covid-19 baru sebanyak 149 orang di DKI Jakarta. Sementara untuk kasus sembuh terdapat penambahan sebanyak 194 kasus, dan 3 kasus meninggal baru.

Sehingga secara kumulatif, sebanyak 857.765 orang di DKI Jakarta dinyatakan positif terinfeksi virus corona. Dari jumlah itu sebanyak 842.510 orang dinyatakan pulih, 1.716 orang menjalani perawatan di rumah sakit dan isolasi mandiri, sementara 13.539 lainnya meninggal dunia.

(khr/dal)


KOMENTAR

ARTIKEL TERKAIT
TOPIK TERKAIT
TERPOPULER
LAINNYA DARI DETIKNETWORK