Partai Buruh Pastikan Serikat Pekerja Tetap Turun ke Jalan

Ketua Mahkamah Partai Buruh, Riden Hatam Aziz menjamin serikat pekerja di bawah partainya akan tetap turun ke jalan menggelar aksi unjuk rasa, terutama demi menyuarakan pandangan atas sejumlah isu strategis, terutama menyangkut Partai Buruh.

Pernyataan Riden merespons kemungkinan kelompok buruh tak lagi turun ke jalan usai sejumlah serikat buruh mendirikan Partai. Kendati demikian, secara kelembagaan, Partai Buruh tak akan lagi turun ke jalan.

"Kami para pimpinan buruh membuat partai ini adalah untuk perjuangan di parlemen. Masuk di parlemen dan juga pemerintahan nya secara konstitusional," kata Riden saat dihubungi, Rabu (6/10).

"Jadi terkait gerakan serikat pekerjanya, aksi-aksi di lapangan, itu tetap," tambahnya.

Riden misalnya mencontohkan, Federasi Serikat Pekerja Metal Indonesia (FSPMI) Bekasi, yang berada di bawah komandonya pada Rabu (6/10) kemarin baru saja turun ke jalan menggelar aksi menuntut upah.

Menurut Riden, aksi turun ke jalan adalah identitas gerakan buruh. Bukan saja di negara-negara berkembang, aksi turun ke jalan oleh buruh juga lazim dilakukan di negara-negara maju.

"Jangankan negara berkembang, negara maju pun seperti Eropa pun namanya buruh pasti ada aksi-aksi ketika kebijakan nya tidak berpihak kepada buruh," kata dia.

Sehari usai dideklarasikan pada Selasa (5/10), Partai Buru kata Riden masih mengurus persiapan legalitas partai untuk diserahkan di Kemenkumham, termasuk Komisi Pemilihan Umum (KPU). Pihaknya belum berbicara lebih jauh soal koalisi, maupun target kursi di parlemen.

"Terkait nanti di 2024 berkoalisi dan lain sebagainya, bagi kami terlalu dini kalau untuk bicara itu sekarang," katanya.

Hasil Kongres ke-4 telah menunjuk Presiden Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia (KSPI), Said Iqbal menjadi Presiden Partai Buruh Periode 2021-2026. Selain di Jakarta, Iqbal menyebut Partai Buruh juga telah dideklarasikan di total 34 provinsi, 409 kabupaten kota, dan sekitar 1.500 kecamatan.