Selanjutnya, Amnesty Indonesia menemukan pelanggaran hak atas kebebasan bergerak yang dialami oleh Kang Sae-Byeok.
Kang Sae-Byeok diketahui terpaksa mengikuti Squid Game lantaran ingin menyelamatkan ibunya yang tertangkap saat ingin pergi dari Korea Utara. Dalam kesempatan yang sama, ayahnya juga telah ditembak mati oleh tentara ketika ingin mencoba pergi.
Amnesty mengatakan, dalam standar HAM internasional, setiap orang berhak melakukan perjalanan, berpindah atau pergi ke tujuan manapun. Itu bisa dilakukan selama perjalanan tersebut tidak membahayakan atau melanggar hak orang lain.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Misalnya di situasi tertentu seperti untuk melindungi kesehatan publik saat pandemi," jelasnya.
Pelanggaran lainnya adalah hak untuk bebas dari perlakuan buruk yang tidak manusiawi dari kisah Ji-Yeong.
Ji-Yeong merupakan salah satu peserta permainan yang menjadi korban pelecehan seksual oleh ayahnya saat masih kecil. Amnesty menjelaskan, bahwasanya pelecehan seksual merupakan salah satu bentuk dari kekerasan seksual.
Dampak kekerasan seksual, menurut Amnesty, seringkali bertahan lama pada korban, baik secara fisik, psikologis maupun sosio-ekonomi. Padahal setiap orang berhak merasa aman dan dihormati martabat kemanusiaannya.
"Negara bertanggung jawab melindungi warganya dari kekerasan berbasis gender, termasuk kekerasan seksual bahkan kekerasan dalam rumah tangga secara tertutup sekalipun," ungkap Amnesty.
Terakhir, Amnesty Indonesia menemukan pelanggaran hak atas penghidupan yang layak.
Pasalnya pada akhir permainan, terungkap panitia hanya menggelar permainan sebagai hiburan untuk orang-orang super kaya.
Penyelenggara Squid Game menurut Amnesty telah mengeksploitasi keputusasaan orang-orang yang kesulitan memenuhi kebutuhan hidup secara layak, tak mendapat layanan kesehatan, akses pendidikan, dan lainnya.
"Ini adalah contoh pelanggaran hak ekonomi, khususnya hak atas penghidupan yang layak. Setiap orang berhak menikmati standar hidup yang memadai untuk dirinya sendiri dan keluarganya, termasuk makanan yang cukup, pakaian dan perumahan, dan perbaikan kondisi kehidupan," tutur Amnesty.
(fiq/vws)