23 Mantan Napi Teror Poso Sumpah Setia NKRI dan Pancasila

CNN Indonesia
Senin, 11 Okt 2021 17:38 WIB
Kepolisian meminta para napiter yang telah ikrar setia Pancasila itu dapat menjalin komunikasi dengan 4 DPO Mujahidin Indonesia Timur (MIT) yang masih buronan.
Ilustrasi daftar buron terduga teroris di Poso. Foto: ANTARA FOTO/Basri Marzuki
Jakarta, CNN Indonesia --

Sebanyak 23 mantan narapidana terorisme (Napiter) Poso menyatakan ikrar setia kepada Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) pada Senin (11/10) siang tadi. Pembacaan ikrar itu dipimpin oleh mantan napiter Supriadi alias Upik.

Kapolda Sulawesi Tengah, Irjen Rudy Sufahriadi meminta agar para napiter yang telah ikrar setia Pancasila itu dapat menjalin komunikasi dengan 4 daftar pencarian orang (DPO) Mujahidin Indonesia Timur (MIT) yang masih dicari hingga saat ini.

"Kalau memang rekan-rekan mantan Napiter ini bisa komunikasi dengan empat DPO yang selama ini kita cari, saya menunggu. Mudah-mudahan mereka mau menyerahkan diri," kata Rudy kepada wartawan, Senin (11/10).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Ia menjelaskan bahwa kepolisian akan menunggu apabila para buronan itu ingin menyerahkan diri untuk mengikuti proses hukum atas pelanggaran yang selama ini dilakukan.

"Kalau memang tidak harus ada peluru lagi yang keluar di Poso kenapa tidak, silahkan. Kalau memang mau menyerahkan diri, kami tunggu," tambahnya.

Rudy mengatakan, saat ini tim TNI-Polri yang tergabung dalam Satgas Madago Raya masih melakukan pengejaran terhadap 4 orang buronan tersebut.

Ia menjabarkan bahwa, operasi berlangsung untuk melakukan pengamanan terhadap masyarakat yang berpotensi menjadi korban penyerangan para buronan kasus dugaan pidana terorisme itu.

"Kami sekat terus tempat-tempat masyarakat beraktivitas di sekitar mereka melarikan diri," ucap dia.

Satgas memprediksi, buronan tersebut masih berkeliaran di 3 Kabupaten yang ada di Sulteng, yakni Parigi Moutong, Poso dan Sigi.

Dalam keterangan tertulis yang diterima, para napiter itu berjanji untuk setia kepada NKRI yang didasarkan pada Pancasila dan UUD 1945. Kemudian, mereka akan taat kepada hukum dan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

Lalu, para napiter menolak untuk terlibat dalam kegiatan paham-paham yang bertentangan dengan Pancasila dan UUD'45. Mereka pun berikrar untuk membangun Poso yang aman, damai dan sejahtera bersama dengan pemerintah.

Saat ini, tersisa empat anggota MIT Poso yang masuk dalam daftar pencarian orang (DPO) kepolisian. Mereka ialah Askar alias Jaid alias Pak Guru, Nae alias Galuh alias Mukhlas, Ahmad Gazali alias Ahmad Panjang, dan Suhardin alias Hasan Pranata.

Pimpinan mereka, Ali Kalora telah tewas tertembak dalam kontak senjata pada Sabtu (18/9).

Satgas Madago Raya pun telah menyebar foto dan identitas buronan itu ke sejumlah lokasi. Mereka meminta agar masyarakat yang mengetahui keberadaan empat DPO tersebut agar segera menghubungi Polres Poso melalui nomor 085298562999, Polres Sigi 082190690191, atau Polres Parimo melalui 082260088723.

(mjo/gil)


[Gambas:Video CNN]
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER