ANALISIS

Deklarasi Relawan, Murni dari Rakyat atau Misi Partai

CNN Indonesia
Selasa, 12 Okt 2021 16:12 WIB
Pengamat politik menganggap relawan bisa saja rencana yang didesain partai politik. Jika benar murni dari masyarakat, maka citra partai semakin jatuh.
Kemunculan relawan dinilai tak lepas dari keberhasilan Jokowi menjadi presiden. Namun, pengamat menilai itu sulit terulang kembali (ANTARA FOTO/M Agung Rajasa)
Jakarta, CNN Indonesia --

Meski tanggal Pemilu dan Pilpres 2024 masih jadi bahan perdebatan di Komisi II DPR, relawan para tokoh politik nampaknya tak mau tahu. Dua kelompok relawan baru saja dideklarasikan baru-baru ini.

Di Kabupaten Malang, Jawa Timur, kelompok masyarakat yang mengatasnamakan Gema Puan, menggelar deklarasi mendukung Wakil Ketua DPR Puan Maharani di pemilihan presiden 2024.

Sehari sebelumnya, dukungan juga dideklarasikan oleh kelompok masyarakat yang mengatasnamakan diri sebagai Sahabat Luhut Binsar Panjaitan (LBH).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Pengamat Komunikasi Politik dari Universitas Brawijaya, Anang Sudjoko menilai kemunculan para relawan adalah upaya untuk mendongkrak elektabilitas tokoh tertentu.

Biasanya, kata dia, deklarasi dilakukan untuk menunjukkan kesan seolah-olah seorang tokoh politik yang lahir dan dicintai rakyat.

Padahal, Anang melihat hal itu sengaja dibuat oleh tim pemenangan dan bukan murni kehendak rakyat.

"Jadi relawan ini adalah sebuah desain dalam rangka untuk mem-branding dari tiga kandidat itu, sebagai sebuah sosok, yang mempunyai kedekatan dengan rakyat dan seolah-olah berangkat dari keinginan rakyat," kata Anang kepada CNNIndonesia.com, Selasa (12/10).

Cerita sukses dukungan dari relawan muncul sejak Pilgub DKI Jakarta 2012. Kala itu, dukungan relawan yang dilakukan secara masih berhasil memenangkan Jokowi dan Ahok sebagai Gubernur DKI Jakarta.

Belakangan, kata Anang, gerakan relawan muncul secara secara masif dalam Pilpres 2014 dan 2019. Sejumlah kelompok masyarakat banyak mengatasnamakan diri sebagai relawan Jokowi. Mereka ada Projo hingga Jokowi Mania.

Anang tidak dapat memastikan bahwa kemunculan para relawan tersebut lahir di luar garis komando partai alias organik dari masyarakat.

Namun, jika itu lahir murni secara organik, ia menilai kelompok relawan merupakan wajah dari kekecewaan masyarakat terhadap mesin politik partai.

"Ada stereotype terhadap partai politik, yang sudah dianggap tidak bisa bekerja atau sebagai representasi mereka, sehingga perlu adanya gerakan rakyat sipil yang keluar atau yang ada di luar kepartaian politik itu," kata dia.

Kekuatan Relawan

BACA HALAMAN BERIKUTNYA

HALAMAN:
1 2
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER