Pemerintah Kerajaan Arab Saudi secara resmi membuka kembali pintu umrah untuk warga negara Indonesia di masa pandemi global Covid-19. Menteri Luar Negeri RI Retno Marsudi mengungkapkan hal tersebut terjadi setelah Indonesia dan Arab Saudi menandatangani nota diplomatik.
Menurut Retno, saat ini pemerintah RI dan Arab Saudi sedang dalam tahap terakhir pembahasan teknis terkait vaksin dan karantina. Salah satu kebijakan Saudi yang tengah diupayakan dilobi pemerintah RI adalah mengenai booster vaksin.
Lihat Juga :![]() UPDATE CORONA 11 OKTOBER 2021 Rangkuman Covid: Booster Vaksin Buat Umrah - Covid di PON |
CNNIndonesia.com pun berbincang dengan sejumlah warga mengenai pendapat mereka atas izin umrah bagi WNI yang telah dibuka oleh Arab Saudi di masa pandemi global ini.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Salah satunya Zidni Ilman Nafi, warga Jatinegara Kaum, Jakarta Timur. Menurutnya, kebijakan membuka izin umrah bagi jemaah Indonesia merupakan hal baik. Terlebih Zidni meyakini pemerintah Arab Saudi sudah memikirkan berbagai risiko sebelum berani membuka akses umrah untuk WNI.
"Saya pikir pemerintah Arab Saudi punya pertimbangan sendiri [terkait] akses umroh bisa dibuka. Itu juga hal baik supaya orang yang sudah menabung jauh hari bisa lekas terealisasi [umrah]," ujar Zidni kepada CNNIndonesia.com, Senin (11/10).
Menurutnya Covid-19 yang belum ditemukan obatnya sejauh ini bukanlah halangan bagi muslim untuk ke tanah suci di Arab Saudi, pasalnya calon jemaah umrah pun sudah menerima suntikan vaksin dari pemerintah.
![]() |
Selain Zidni, Slamet yang biasa berdagang mi ayam di Pondok Kelapa, Jaktim, pun mengungkapkan dukungannya terhadap kebijakan tersebut.
"Menurut saya sih bagus-bagus aja. Orang mau ibadah, bagus aja. Enggak takut [mau pergi], kan mau ibadah. Kalau buat saya lho ya," ucap Slamet di sela kesibukannya berjualan.
Ia juga sama sekali tidak mempermasalahkan perihal obat Covid yang belum tersedia.
"Kalo obat kan kita enggak tahu kapan adanya, sebagai orang Islam ya percaya sama Allah saja," tuturnya.
![]() |
Seorang penjaga toko ponsel di Duren Sawit, Jakarta Timur, Ela Ratnasari menilai pembukaan pintu umrah tersebut harus turut diikuti protokol kesehatan yang ketat.
"Selama mematuhi protokol kesehatan enggak apa-apa sih. Walaupun obat belum ketemu, kalo prokesnya ketat ya enggak apa-apa, yang penting udah vaksin dan swab," tutur Ela.
![]() |
Lain halnya dengan tiga warga sebelumnya, Rizky yang ditemui di kawasan Pondok Bambu menilai dalam kondisi pandemi saat ini lebih baik warga yang ingin pergi umrah bersabar terlebih dahulu.
"Menurut saya sih, ya, gimana ya? Jangan dulu lah dibuka. Lagian kan masih pandemi juga, kan. Jadi, sabar dulu, tahan dulu yang mau umroh. Karena kondisinya masih parah, sabar dulu aja," ucap Rizky.
![]() |