Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin mendorong agar vaksinasi virus corona (Covid-19) di Sumatera Barat (Sumbar) dipercepat dan dilaksanakan secara agresif dan masif sebelum Januari 2022.
Hal itu sampaikan lantaran Sumbar tercatat sebagai provinsi kedua terendah di antara 34 provinsi lainnya dalam capaian program vaksinasi Covid-19 dosis pertama nasional.
Budi mencatat, apabila merujuk data Kementerian Kesehatan per 10 Oktober 2021, dari total 4.408.509 sasaran vaksinasi di Sumatera Barat, baru 1.114.877 orang atau baru 25.29 persen dari sasaran yang telah disuntik vaksin dosis pertama. Sementara untuk dosis kedua baru 568.327 orang atau 12.89 persen dari target sasaran.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kalau saya lihat, di Sumbar target yang divaksinasi ada 4,4 juta yang sudah divaksinasi dosis pertama 1,1 juta, dosis kedua sekitar 560 ribu. Jadi saya minta tolong semua diajak untuk divaksinasi, ini bukan hanya untuk diri sendiri tetapi juga orang lain," kata Budi dikutip dari situs resmi Kemenkes, Rabu (13/10).
Adapun posisi pertama provinsi terendah adalah Papua. Lalu di posisi ketiga hingga kelima adalah Provinsi Aceh, Lampung dan Sulawesi Barat.
Lihat Juga :![]() Update Corona 13 Oktober Kasus Positif Covid-19 1.233 Kasus, Meninggal Dunia 48 |
Budi menilai, capaian vaksinasi Covid-19 di Sumbar yang masih rendah terjadi salah satunya karena ada keraguan dan kekhawatiran warga akan khasiat dan efek samping vaksin Covid-19. Namun begitu, Budi menegaskan bahwa vaksin terbukti efektif dalam menurunkan tingkat keparahan warga saat terpapar Covid-19.
Vaksin Covid-19 menurutnya juga akan meningkatkan imunitas warga dalam melawan paparan Covid-19, serta mampu mencegah infeksi dari penularan mutasi baru dari virus corona ini.
Kendati demikian, penerapan protokol kesehatan Covid-19 dan juga akselerasi pada strategi 3T menurutnya juga perlu digenjot secara bersamaan di Sumbar.
"Vaksinasi dipercepat, protokol kesehatan dijalankan, surveilans dipercepat, itu yang perlu kita siapkan sebelum Januari," kata dia.
Lebih lanjut, mantan wakil menteri BUMN itu memaparkan sejumlah upaya yang dapat meningkatkan capaian vaksinasi Covid-19 khususnya di daerah yang serapannya masih kecil seperti di Sumbar.
Langkah pertama yang bisa dilakukan untuk menggenjot target vaksinasi menurut Budi adalah dimulai dengan meyakinkan diri sendiri terhadap manfaat vaksinasi Covid-19. Langkah kedua yakni meyakinkan orang terdekat seperti anggota keluarga, teman, tetangga dan masyarakat luas mengenai manfaat vaksinasi serta dampak baiknya.
Budi lantas optimis, apabila kedua hal tersebut dilakukan secara masif dan agresif oleh seluruh rakyat Indonesia. Maka capaian vaksinasi Covid-19 di Indonesia akan berjalan secara maksimal, sehingga diharapkan mampu memberikan efek proteksi yang maksimal juga.
"Saya harapkan yang sudah divaksinasi mengajak orang-orang terdekatnya juga untuk divaksin, karena itu penting. Semakin banyak yang divaksin, makin naik antibodinya. Tingkat keparahan akan turun," ujar Budi.
Adapun Kemenkes per Rabu (13/10) Pukul 12.00 WIB mencatat sebanyak 101.673.077 orang telah menerima suntikan dosis pertama vaksin virus corona. Sementara baru 58.720.535 orang telah rampung menerima dua dosis suntikan vaksin Covid-19 di Indonesia.
Dengan demikian, target vaksinasi pemerintah dari total sasaran 208.265.720 orang baru menyentuh 48,82 persen dari sasaran vaksinasi yang menerima suntikan dosis pertama. Sedangkan suntikan dosis kedua baru berada di angka 28,20 persen.