DKI Antisipasi Banjir dari 3 Aliran Air yang Ancam Jakarta

CNN Indonesia
Sabtu, 16 Okt 2021 15:56 WIB
Pemerintah Provinsi DKI Jakarta berupaya mengantisipasi banjir dari tiga front yang mengancam ibu kota.
Dinas Sumber Daya Air DKI Jakarta melakukan pengerukan lumpur di Kali Krukut, Kelurahan Karet Tengsin, Kecamatan Tanah Abang, Jakarta Pusat, Kamis (30/9/2021). (CNN Indonesia/Adi Maulana Ibrahim)
Jakarta, CNN Indonesia --

Pemerintah Provinsi DKI Jakarta masih berupaya melakukan sejumlah langkah untuk mengantisipasi banjir di ibu kota. Salah satunya dengan mengeruk sejumlah kali.

Kepala Dinas Sumber Daya Air Provinsi DKI Jakarta Yusmada Faizal mengatakan dalam beberapa waktu terakhir pihaknya telah mengeruk Kali Sunter di Jakarta Utara dan Kali Mookevart di Jakarta Barat.

Untuk Kali Sunter, pihaknya mengeruk di segmen depan Pompa Rawa Badak sepanjang 495 meter dan depan Artha Gading sepanjang 210 meter. Yusmada mengklaim, pengerukan ini bisa mencegah genangan pada lokasi sekitar, yakni 14 RT dan 15.700 m2 wilayah terdekat di daerah aliran sungai (DAS).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Sementara itu, untuk pengerukan di Kali Mookevart dilaksanakan dalam tiga segmen selama 129 hari kerja. Segmen pertama yakni; Jalan Semanan-Daan Mogot City sepanjang 950 m2 dilakukan selama 28 hari mulai 2-30 Oktober 2021.

Kemudian Segmen 2 yakni Daan Mogot City-JORR sepanjang 1.600 m2 akan dilaksanakan 37 hari mulai dari 31 Oktober hingga 6 Desember 2021. Serta Segmen 3 JORR-Cengkareng Drain sepanjang 1.850 m2 akan dilakukan selama 64 hari, mulai dari 7 Desember 2021 hingga 6 Februari 2022.

Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mengatakan ada tiga tantangan Ibu Kota selama musim hujan.

"Front pertama adalah di pesisir utara, di sana pada saat air laut permukaannya meninggi, maka kita berpotensi mengalami rob, dan apabila pada saat yang bersamaan terjadi hujan deras, aliran sungai menuju muara akan bertemu dengan permukaan air laut yang lebih tinggi," kata Anies beberapa hari lalu.

Kemudian, front kedua, kata Anies berada di selatan Jakarta. Anies mengatakan terdapat pegunungan yang mengalirkan air melalui 13 sungai yang masuk di Kota Jakarta.

13 sungai tersebut memiliki kapasitas daya tampung air mencapai 2.300 meter kubik per detik.

"Apabila air yang mengalir akibat hujan deras masuk ke Jakarta sampai dengan 2.300 meter kubik per detik, maka kita bisa menampungnya," katanya.

Terakhir adalah tantangan hujan deras yang terjadi di dalam kota. Anies menjelaskan, DKI Jakarta memiliki drainase yang mampu menampung air maksimal 100 milimeter per hari.

Oleh sebab itu, jika hujan di atas 100 milimeter, maka akan terjadi genangan. Sementara, ia mengatakan jika hujan di bawah 100 milimeter maka tidak boleh terjadi genangan.

Anies menyampaikan untuk menghadapi tiga tantangan itu, ada tiga kata kunci yang dipegang pihaknya, yakni siaga, tanggap dan galang.

"Sekarang pertanyaannya adalah apa indikator keberhasilan operasi ini? Indikatornya satu, tidak ada korban jiwa. Target kedua adalah 6 jam harus surut," ujarnya.

(dmi/pmg)


[Gambas:Video CNN]
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER