Daerah PPKM Level 1 di Jawa Barat: Banjar dan Pangandaran

CNN Indonesia
Selasa, 19 Okt 2021 12:00 WIB
Dari total 27 kabupaten/kota di Jawa Barat, baru dua daerah yang telah mendapatkan level 1 pada perpanjangan PPKM yang diatur pemerintah pusat.
Pangandaran dikenal sebagai salah satu destinasi wisata pantai di Jawa Barat. (ANTARA FOTO/Adeng Bustomi)
Bandung, CNN Indonesia --

Pemerintah kembali memperpanjang pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) berlevel untuk menangani pandemi Covid-19 di sejumlah daerah Jawa-Bali selama dua pekan. Terdapat dua wilayah di Jabar yang berstatus PPKM level 1 di Jawa Barat, yaitu Kabupaten Pangandaran dan Kota Banjar.

Hal itu diketahui dari Instruksi Mendagri (Inmendagri) Nomor 53 Tahun 2021 tentang Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat Level 3, Level 2 dan Level 1 Corona Virus Disease 2019 di Wilayah Jawa dan Bali.

Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) menerbitkan aturan teknis sebagai dasar perpanjangan PPKM di Jawa-Bali pada periode 19 Oktober hingga 1 November 2021.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dikutip dari salinan Inmendagri, Selasa (19/10), terdapat dua daerah di Jabar yang berstatus level 1 yaitu dua daerah di bagian selatan yakni Kabupaten Pangandaran dan Kota Banjar.

Sedangkan, level 2 yaitu Kota Sukabumi, Kota Cirebon, Kota Bogor, Kota Bekasi, Kota Bandung, Kota Depok, Kota Cimahi, Kabupaten Karawang, Kabupaten Bekasi, Kabupaten Bandung Barat, dan Kabupaten Sumedang.

Sementara itu, ada 14 kota/kabupaten di Jabar yang berstatus PPKM level 3 yaitu Kabupaten Kuningan, Kabupaten Tasikmalaya, Kabupaten Sukabumi, Kabupaten Purwakarta, Kabupaten Majalengka, dan Kota Tasikmalaya.

Kemudian, Kabupaten Indramayu, Kabupaten Cirebon, Kabupaten Cianjur, Kabupaten Ciamis, Kabupaten Bogor, Kabupaten Bandung, Kabupaten Subang, dan Kabupaten Garut.

Sementara itu, Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil mengatakan kemacetan lalu lintas di kawasan aglomerasi perlu disikapi pemda kabupaten/kota dengan disiplin dan penegakan hukum protokol kesehatan.

Diketahui kawasan aglomerasi Bandung raya meliputi Kota/Kab Bandung-Cimahi-Bandung Barat dan Bodebek meliputi Bogor-Depok-Bekasi belakangan suasana kotanya semakin ramai. Hal itu membawa kekhawatiran banyak pihak terutama epidemiolog memperingatkan kedatangan gelombang ketiga Covid-19.

Menurut Emil, kemacetan adalah konsekuensi peningkatan mobilitas masyarakat akibat pelonggaran PPKM. Transisi keadaan dari pandemi ke endemi terus berjalan bertahap.

Namun ia mengingatkan agar pergerakan orang terus dipantau secara epidemiologis sehingga pandemi Covid-19 tetap terkendali.

"Khususnya Kota Bandung saya sampaikan tingkat vaksinasinya yang tertinggi di Jawa Barat. Sehingga kemungkinan dalam teorinya Kota Bandung menuju herd immunity," ujarnya dalam jumpa pers virtual, Senin (18/10).

Sebagai contoh vaksinasi dosis pertama Kota Bandung sudah di angka 90,22 persen atau melebih target 70 persen. Sementara vaksinasi dosis kedua 67,97 persen mendekati target. Begitupun dengan Kota Bogor dan Kota Cimahi vaksinasi dosis pertamanya sudah di atas 80 persen.

Meski begitu perlu diingat vaksin bukan obat dan orang yang sudah divaksin tetap berpotensi terpapar Covid-19 jika kedisiplinannya kendur. Untuk itu Gubernur minta petugas Satpol PP, TNI, Polri mengawasi pergerakan orang di ruang-ruang publik dan komersial.

Pemda kabupaten/kota harus memastikan bahwa masyarakat mematuhi protokol kesehatan terutama menghindari kerumunan.

"Kalau ada keramaian di PKL, tempat makan, dipastikan tidak terjadi kerumunan yang berlebihan. Kalau kerumunannya baik masih jaga jarak kita masih izinkan dengan kebijakan- kebijakan prokes," kata Emil.

Pemprov Jabar juga terus memantau kebijakan ganjil genap yang diberlakukan pemerintah daerah apakah berjalan konsisten atau tidak.

"Kami juga terus memonitor ganjil genap di Kota Bandung untuk mengurangi mobilitas," kata mantan Wali Kota Bandung itu.

(hyg/kid)


[Gambas:Video CNN]
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER