Soal Jalan Ataturk, Sekjen PBNU Usul Pakai Nama Tokoh Betawi

CNN Indonesia
Kamis, 21 Okt 2021 10:27 WIB
Sekjen PBNU menilai lebih bijaksana apabila nama tokoh Betawi dijadikan nama jalan di Jakarta, daripada tokoh Turki, Mustafa Kemal Ataturk.
Sekretaris Jenderal PBNU Helmy Faishal Zaini menilai lebih bijaksana apabila nama tokoh Betawi dijadikan nama jalan di Jakarta, daripada tokoh Turki Mustafa Kemal Ataturk. (CNN Indonesia/Hesti Rika)
Jakarta, CNN Indonesia --

Sekretaris Jenderal PBNU Helmy Faishal Zaini menilai lebih bijaksana apabila nama tokoh-tokoh Betawi dijadikan nama jalan di Jakarta, dibandingkan dengan nama tokoh bangsa Turki, Mustafa Kemal Ataturk.

Baginya, banyak tokoh Betawi yang menginspirasi dan memiliki kontribusi bagi penyebaran Islam di Indonesia. Semisal Muhammad Mansyur atau yang dikenal dengan Guru Mansur, Abdul Mughni bin Sanusi bin Ayyub bin Qays atau Guru Mughni hingga Ahmad Marzuki atau Guru Marzuki.

"Tentang rencana pemberian nama jalan protokol Jakarta dengan nama tokoh pembaharu Turki, menurut saya jauh lebih bijaksana jika menggunakan nama tokoh Betawi yang menginspirasi, seperti: Guru Manshur (Jembatan Lima), Guru Mughni (Kuningan) & Guru Marzuki (Cipinang). Setuju?" cuit Helmy dalam akun Twitter resminya @helmy_faishal_z yang dikutip Kamis (21/10). Helmy telah mengizinkan CNNIndonesia.com untuk mengutip cuitannya tersebut.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Tiga nama ulama Betawi yang diusulkan Helmy sebagai nama jalan itu memiliki status sebagai 'Guru'. Dalam status keulamaan Betawi, 'Guru' merupakan level tertinggi setelah mualim dan ustaz.

Abdul Aziz dalam Islam dan Masyarakat Betawi (2002) misalnya mengatakan terdapat enam guru dari para ulama di akhir abad ke-19 dan pertengahan abad ke-20. Tiga di antaranya adalah Mansyur, Mughni dan Marzuki. Orang-orang ini disebut oleh sebagai enam pendekar atau the six teacher.

Sebelumnya, polemik penamaan jalan kembali di Indonesia menuai polemik belakangan ini. Turkidisebut meminta salah satu jalan di Jakarta dinamai dengan bapak pendiri aliasfounding fathernegara mereka,Mustafa Kemal Ataturk.

Rencana penamaan jalan itu merupakan balasan karena Turki menjadikan salah satu ruas jalan menggunakan nama presiden pertama Indonesia, Sukarno.

Wakil Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Anwar Abbas hingga Ketua DPW PKS DKI Jakarta, Khoirudin menolak keras rencana tersebut. Anwar menganggap Ataturk sebagai salah satu tokoh yang banyak melakukan hal bertentangan dengan ajaran agama Islam.

(rzr/pmg)


[Gambas:Video CNN]
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER