Kasatpol PP Sebut Anjing Canon Mati Stres, Bukan Disiksa

Antara | CNN Indonesia
Senin, 25 Okt 2021 07:33 WIB
Kasatpol PP menduga anjing yang mati tersebut diduga stres, anjing tersebut sudah dikuburkan setelah dirinya berkoordinasi dengan Sekdakab Aceh Singkil.
Ilustrasi anjing. Satpol PP Aceh Singkil membantah anjing canon di Pulau Banyak mati karena penyiksaan. (SplitShire/Daniel Nanescu)
Jakarta, CNN Indonesia --

Kepala Satuan Polisi Pamong Praja Kabupaten Aceh Singkil, Ahmad Yani membantah pihaknya menyiksa Canon, seekor anjing yang diamankan dari sebuah lokasi wisata di Pulau Banyak.

"Tidak ada penyiksaan. Anjing itu diduga mati karena stres seusai diamankan anggota saat akan dibawa ke daratan," kata Ahmad Yani, dikutip dari Antara, Minggu (24/10).

Ia mengatakan, saat anjing tersebut ditangkap oleh petugas Satpol PP, pihaknya telah menerima surat dari camat terkait pemberlakuan wisata halal di kawasan Pulau Banyak, Aceh Singkil. Sebelum penangkapan pun, kata dia, pihaknya melakukan koordinasi dengan pimpinan kecamata di Pulau Banyak.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Ahmad Yani mengatakan, pemilik anjing diduga sempat berusaha mempersulit petugas dengan cara mengulur waktu agar anjing tersebut tidak ditangkap atau dievakuasi petugas. Setelah dilakukan koordinasi dengan pemilik resort, petugas kemudian berusaha menangkap anjing itu menggunakan peralatan yang aman dan ramah hewan.

Lantaran kondisi anjing yang galak, anjing tersebut berusaha memberikan perlawanan ketika akan ditangkap petugas. Kemudian anjing tersebut dibujuk oleh pemilik dan kemudian anjing bernama Canon tersebut dimasukkan ke dalam keranjang, guna selanjutnya dibawa ke daratan di Singkil, ibu kota Aceh Singkil.

"Ada dua ekor anjing yang kita tangkap, nah ketika tiba di Singkil, satu ekor anjing ditemukan sudah mati. Sedangkan seekor anjing lainnya masih dalam keadaan hidup dan sehat," katanya.

Ahmad Yani menduga anjing yang mati tersebut diduga stres dan anjing tersebut sudah dikuburkan setelah dirinya berkoordinasi dengan Sekretaris Daerah Kabupaten Aceh Singkil. Sebelum dikubur, ia mengaku tidak melihat adanya tanda-tanda kekerasan pada bagian tubuh anjing yang mati tersebut.

Terhadap adanya anggota Satpol PP Aceh Singkil yang memegang kayu saat proses penangkapan anjing, ia mengaku hal tersebut dilakukan sebagai upaya untuk mencegah serangan dan gigitan anjing yang akan ditangkap. Bahkan saat proses penangkapan berlangsung, pemilik anjing diduga ikut merekam peristiwa tersebut dan kemudian evakuasi anjing di Pulau Banyak tersebar luas di media sosial.

"Tidak ada prosedur yang kami langgar, semuanya berjalan sesuai dengan standar yang berlaku," tegas Ahmad Yani.

Dia juga mengaku keberatan dengan tuduhan petugas telah menyiksa anjing peliharaan warga yang sebelumnya diamankan petugas. Menurutnya pihaknya tidak melakukan tindakan seperti yang dituduhkan menyiksa hewan peliharaan.

"Keberadaan anjing di lokasi wisata pulau banyak sudah mengganggu pengunjung, padahal anjing itu kita tangkap guna dibawa ke Singkil agar tidak mengganggu pengunjung wisata disana," pungkasnya.

(ain)


[Gambas:Video CNN]
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER