Tutup Peringatan Maulid Nabi, RK Komitmen Majukan Pesantren

Pemprov Jabar | CNN Indonesia
Senin, 25 Okt 2021 11:02 WIB
Gubernur Jabar Ridwan Kamil berkomitmen memajukan pesantren, salah satunya lewat Perda Nomor 1/2021 tentang Fasilitasi Penyelenggaraan Pesantren. (Arsip Pemprov Jabar).
Jakarta, CNN Indonesia --

Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil menyatakan komitmennya untuk memajukan pesantren. Komitmen itu diutarakan Ridwan Kamil dalam suasana Hari Santri Nasional yang jatuh 22 Oktober.

Ridwan Kamil menyebut, komitmen itu juga dibuktikan lewat Perda Nomor 1 tahun 2021 tentang Fasilitasi Penyelenggaraan Pesantren yang disahkan 1 Februari 2021. Perda ini merupakan turunan dari Undang- Undang Nomor 18 tahun 2019 tentang Pesantren.

"Jawa Barat berhasil punya perda pesantren pertama di Indonesia sehingga kemajuan pesantren, kesejahteraan kiai, kemajuan santri punya dasar hukum yang lebih jelas," ujar Ridwan Kamil.

Hal itu dikatakan Ridwan Kamil saat menutup rangkaian acara peringatan Maulid Nabi besar Muhammad SAW dan haul ke-179 Al Quthub Al Habib Thoha bin Hasan bin Yahya di Kabupaten Cirebon, Minggu (24/10).

Ridwan Kamil menjelaskan, melalui perda ini, hak-hak pesantren akan dilindungi seperti dalam hal pendanaan. Kemudian kesejahteraan penghuni pesantren diperhatikan baik ustaz dan staf pengajar maupun para santri melalui program ekonomi seperti yang saat ini sedang berjalan One Pesantren One Product (OPOP).

Menurut Ridwan Kamil, dukungan pada pesantren ini juga menjadi salah satu bukti nyata dari slogan Jawa Barat Juara Lahir dan Batin. Selain berprestasi dalam urusan lahir atau fisik, namun secara sifat dan keagamaan juga harus menjadi nomor satu.

"Itu sebenarnya terjemahan dari baldatun, toyibatun wa robbun ghofur. Itu kalimat kalau diucapkan pelan jadi doa kalau diucapkan keras jadi penyemangat," kata pria yang kerap disapa Kang Emil.

Lebih jauh Ridwan Kamil mengatakan, dalam memimpin Jabar dirinya selalu memegang teguh tiga hal. Yakni menjadikan kepemimpinan sebagai ibadah, selalu berpikir bahwa pemimpin hanya bersifat sementara, dan harus bermanfaat bagi orang banyak.

"Saya berusaha tahu diri. Selalu gunakan ilmu para ulama untuk melahirkan keadilan dalam memimpin," kata Ridwan Kamil.

(osc)


KOMENTAR

ARTIKEL TERKAIT
TOPIK TERKAIT
TERPOPULER
LAINNYA DARI DETIKNETWORK