Grafik kasus Covid-19 di fasilitas layanan kesehatan rujukan seperti di Rumah Sakit Hasan Sadikin (RSHS) Bandung, Jawa Barat menunjukkan penurunan dalam beberapa waktu terakhit. Namun, pihak RSHS tetap mewaspadai munculnya gelombang ketiga Covid-19.
Direktur Pelayanan Medik, Keperawatan & Penunjang RSHS Bandung Yana Akhmad mengatakan tak bisa dipungkiri ada prediksi kemungkinan gelombang ketiga Covid akhir tahun ini. Oleh karena itu, bila itu terjadi, pihaknya akan kembali meningkatkan ketersediaan tempat tidur dan oksigen yang sejauh ini sudah disebar alokasinya ke pasien non-Covid.
"Betul, mencermati dugaan bahwa lonjakan Desember itu bisa saja terjadi, pengalaman kami akhir tahun itu pun demikian, jadi itu sangat mungkin. Tapi kami berharap itu tidak terjadi dan tetap harus mempersiapkan," ujar Yana di Bandung, Selasa (26/10).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Selain menyiagakan sarana dan sumber daya manusia untuk akhir tahun ini, pihak RSHS juga mengantisipasi stok obat-obatan dan oksigen yang berpotensi sangat dibutuhkan apabila ada lonjakan Covid-19.
"Pada prinsipnya baik itu SDM, fasilitas, maupun kebutuhan obat-obatan termasuk oksigennya, kami siap mengantisipasi," ucap Yana.
Berdasarkan catatan RSHS Bandung, per 26 Oktober 2021, ada dua orang berstatus suspek yang dirawat di Instalasi Gawat Darurat (IGD). Sementara, jumlah pasien yang dirawat di ruang perawatan hanya berjumlah sembilan orang.
"Di ruangan, kami merawat sembilan orang dari 130 tempat tidur yang tersedia. Jadi, bed occupancy rate (BOR) sudah di bawah 1 persen atau 0,07 persen saat ini," kata Direktur Pelayanan Medik, Keperawatan & Penunjang RSHS Bandung Yana Akhmad, Selasa (26/10).
Yana menuturkan, penurunan grafik perawatan kasus Covid-19 di RSHS Bandung hampir sama dengan situasi rumah sakit lain pada umumnya. Bahkan tren penurunan ini sudah berlangsung sejak Agustus.
Tak hanya itu, jumlah tenaga medis untuk penanganan Covid-19 juga mengalami penurunan
"Kalau waktu saat lonjakan Juni-Juli, ditambah ada instruksi dari Kemenkes, kami sudah meningkatkan dari 928 tempat tidur. Maka kita gunakan 40,5 persen," ujarnya.
"Dengan kasus sudah turun, maka kami sudah merelokasi kembali penggunaan fasilitas Covid menjadi non-covid, karena trennya pasien non-covid juga sudah mulai meningkat. Maka kebutuhan tempat tidur kami alihkan sekaligus juga kami merelokasi kembali nakesnya," imbuh Yana.
Terkait penanggulangan Covid-19, Yana juga mengimbau kepada masyarakat agar tetap mengutamakan protokol kesehatan (prokes) dalam setiap aktivitas meski kasus kini melandai. Selain itu, ia pun mengajak seluruh masyarakat agar menularkan kesadaran akan pentingnya vaksinasi.
"Karena kalau sudah semuanya divaksinasi maka terjadi kekebalan massal, tidak ada lagi virus yang bisa bertahan di orang. Selain itu, kita juga perlu mencermati kemungkinan adanya mutasi varian baru," katanya.