Evaluasi Jokowi, 26 Aliansi Mahasiswa Geruduk DPRD Jawa Barat

CNN Indonesia
Kamis, 28 Okt 2021 17:07 WIB
26 aliansi mahasiswa se-Jawa Barat melakukan aksi evaluasi 2 tahun Jokowi-Ma'ruf Amin di gedung DPRD Jabar.
Ilustrasi mahasiswa geruduk DPRD Jabar. (CNN Indonesia/Hugo Simbolon)
Jakarta, CNN Indonesia --

Sebanyak 26 aliansi mahasiswa se-Jawa Barat menggelar unjuk rasa di gedung Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) hari ini, Jumat (28/10). Aksi itu dilakukan dalam rangka evaluasi dua tahun Kabinet Indonesia Maju di bawah pimpinan Presiden Joko Widodo-Ma'ruf Amin.

Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Universitas Padjajaran (Unpad) mengatakan sebelum menuju ke titik aksi, massa aksi dari 26 aliansi mahasiswa berkumpul Monumen Perjuangan pada pukul 13.31 WIB.

"Massa aksi Unpad sudah sampai di Monumen Perjuangan dan bertemu dengan 26 aliansi mahasiswa se-Jawa Barat. Berikutnya massa aksi akan melanjutkan perjalanan ke Gedung Sate," ungkap salah satu mahasiswa Unpad dikutip dari twitter resminya @Bem_Unpad, Kamis (28/10).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Sebelum memulai longmarch ke gedung DPRD Jabar, salah satu mahasiswa mengungkapkan alasan turun ke jalan. Mahasiswa itu menyebut, Jokowi gagal dalam menjalankan tugasnya menjadi presiden selama 2 tahun menjabat.

"Dengan keadaan negara kita saat ini, pemerintah dirasa sangat gagal dalam mengurusi negara kita," kata peserta aksi tersebut.

Setelah berkumpul, massa aksi kemudian melakukan longmarch dari titik kumpul sekitar pukul 14.19 WIB sambil menyanyikan yel-yel. Sejumlah aksi juga membawa poster dan bendera organisasinya masing-masing.

Sekitar pukul 14.50 WIB, massa aksi sampai di depan gedung DPRD Provinsi Jawa Barat.

Endang, mahasiswa UPI Bandung mengatakan aksi kali ini adalah menyampaikan aspirasi mereka terhadap kebijakan Jokowi di bidang pendidikan.

"Gagal berikan keadilan bagi bangsanya. Hari ini masih ada siswa yang tidak melanjutkan sekolahnya, bahkan putus sekolahnya," katanya kepada CNNIndonesia.com.

Selain soal pendidikan, mahasiswa juga merasa miris melihat gaji guru honorer yang tidak layak.

"Hari ini kita lihat guru honorer dapat gaji Rp300 ribu, orang tua jual rumah demi anaknya kuliah tapi ketika jadi guru mendapatkan gaji Rp300 ribu," ucap Endang.

Dalam aksi tersebut, para mahasiswa juga menyinggung soal aparat kepolisian yang melakukan represifitas terhadap mahasiswa di Banten terkait kasus pencabutan yang dilakukan polisi.

"Kita masih melihat represifitas kepolisian, melakukan pencabulan. Kami meminta Jokowi untuk mengevaluasi kabinet Indonesia Maju," tutur Endang.

Tak hanya itu, mahasiswa juga menyoroti soal pemecatan sejumlah pegawai Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). Jika tidak mampu mengevaluasi, mahasiswa juga menuntut pemerintahan Joko Widodo mundur.

Diketahui, selain 26 aliansi mahasiswa Jabar, mahasiswa di Jabodetabek dan buruh juga melakukan aksi geruduk istana. Ketua Umum Kongres Aliansi Serikat Buruh Indonesia (Kasbi) Nining Elitos memperkirakan jumlah massa aksi yang tergabung dalam Gebrak sekitar 1.000 orang.

Sementara, dari kelompok Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) berjumlah sekitar 200 orang.

(hyg/yul)


[Gambas:Video CNN]
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER