Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan meminta jajarannya waspada mengantisipasi banjir akibat pengaruh La Nina dan curah hujan ekstrem di ibu kota. Ia berkeyakinan air hujan bisa dikendalikan oleh manusia.
Pernyataan itu ia sampaikan dalam Rapat Koordinasi Nasional (Rakornas) Antisipasi La Nina oleh Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG).
"Hujan, banjir, itu fenomena yang kita hadapi terus menerus, saya garisbawahi pada seluruh jajaran jangan dianggap ini sebagai given tapi harus bisa kita kendalikan. Kalau gempa bumi itu di luar kendali manusia, air hujan itu dalam kendali manusia," kata Anies dalam Rakornas yang diselenggarakan virtual, Jumat (29/10).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Anies mengatakan Pemprov DKI selalu mengkaji fenomena banjir di Jakarta agar peristiwa tersebut tak berulang.
Beberapa faktor penyebab banjir yang dia sorot di antaranya curah hujan ekstrem atau kiriman air dari daerah.
"Setiap kita melewati satu fase gelombang baru [banjir], apakah karena curah hujan yang ekstrem, apakah kiriman air yang ekstrem, harus ada perbaikan yang teridentifikasi," ujar dia.
Pihaknya juga mewaspadai kemungkinan peningkatan curah hujan di Jakarta akibat fenomena La Nina di Indonesia. Anies mengaku sudah menyiapkan prinsip kerja penanganan banjir di Jakarta.
Jakarta, kata Anies, sudah memiliki target untuk menyelesaikan banjir atau genangan air dalam waktu 6 jam. Menurutnya kondisi tersebut bisa dilakukan dengan cara melibatkan seluruh pemangku kebijakan di tingkat kota ikut siaga menangani banjir.
"Ini seluruh pasukan di DKI pegang tiga kata kunci ini, siaga-tanggap-galang. Ketika kabar dari BMKG datang, maka ini akan meningkatkan unsur kesiagaan kita, lalu tanggap respons cepat, kemudian galang jangan kerjakan sendiri, tapi galang seluruh unsur kekuatan, ini prinsip kerja yang kita gunakan di Jakarta," ucapnya.
Sebelumnya, Kepala Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Dwikorita Karnawati mengatakan peningkatan curah hujan 70-100 persen diprediksi terjadi mulai Desember tahun ini karena La Nina.
Provinsi DKI Jakarta menjadi salah satu daerah di Pulau Jawa yang juga diprediksi akan terkena dampak La Nina berupa peningkatan curah hujan mencapai 100 persen.
(mln/wis)