Warga Koja Keracunan Nasi Kotak PSI Sudah Pulang dari RS

CNN Indonesia
Selasa, 02 Nov 2021 16:30 WIB
Ketua RW setempat mengatakan warga tidak mempermasalahkan kejadian keracunan itu. Pihak PSI diklaim proaktif untuk tanggung jawab.
Ilustrasi logo PSI. (Tangkapan layar facebook Partai Solidaritas Indonesia)
Jakarta, CNN Indonesia --

Ketua RW 006, Kelurahan Koja, Jakarta Utara, Suratman mengatakan warganya yang diduga keracunan makanan setelah menyantap nasi kotak berlogo Partai Solidaritas Indonesia (PSI), telah pulang dari rumah sakit.

Pada pekan lalu, Suratman sempat menyebut ada masih lima orang warganya yang masih menjalani perawatan di RSUD Koja.

"Alhamdulillah sudah pulang, sudah sehat. Sudah sejak beberapa hari yang lalu (pulangnya). Udah sehat semua," kata Suratman saat dihubungi CNNIndonesia.com, Selasa (2/11).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Ia mengatakan secara umum, warga tidak mempermasalahkan kejadian itu. Menurutnya, pihak PSI juga proaktif untuk tanggung jawab.

Ia menyebut, sejauh ini belum ada warganya lagi yang dimintai keterangan oleh polisi terkait kejadian itu.

"Enggak ada masalah, dari PSI juga proaktif," ujarnya.

Sebelumnya, puluhan warga RW 006, Kelurahan Koja, Jakarta Utara mengalami keracunan diduga karena menyantap nasi kotak berlogo PSI, pada Minggu (24/10).

PSI sudah buka suara terkait kejadian itu. Ketua DPW PSI Jakarta, Michael Sianipar mengatakan pihaknya tidak membuat makanan yang dibagikan dalam bentuk rice box tersebut Ia pun menyampaikan permohonan maaf atas kejadian itu.

"Kami membagikan dan menghimpun dukungan program ricebox ini dari publik, bekerja sama dengan warung-warung dan UMKM. Sejauh ini sudah lebih dari 300 ribu rice box yang dibagikan di seluruh Indonesia dan selama ini semua berjalan baik," kata Michael pekan lalu.

Sementara itu, Kepala Suku Dinas Kesehatan (Kasudin) Jakarta Utara Yudi Dimyati mengatakan sampel nasi kotak yang diduga menyebabkan warga keracunan itu tengah diperiksa oleh Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM).

"Iya sudah diperiksa BPOM, tapi hasilnya belum disampaikan oleh BPOM," ujarnya.

(yoa/ain)


[Gambas:Video CNN]
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER