Kemenkes Minta Orang Tua Tak Ragu Vaksinasi Anak 6-11 Tahun

CNN Indonesia
Rabu, 03 Nov 2021 16:14 WIB
Kemenkes turut meminta para orang tua tak memilih-milih vaksin untuk anaknya, lantaran saat ini yang telah mendapatkan izin dari BPOM hanya vaksin Sinovac.
Ilustrasi vaksinasi anak. (CNNIndonesia/Eli)
Jakarta, CNN Indonesia --

Kementerian Kesehatan (Kemenkes) meminta agar para orang tua tidak melarang anak mereka yang berusia 6-11 tahun untuk mendapat akses vaksinasi virus corona (covid-19) di Indonesia.

Juru Bicara Vaksinasi Siti Nadia Tarmizi mewanti-wanti bahwa vaksinasi merupakan salah satu upaya penting dalam memberikan perlindungan pada anak.

Kemenkes mengaku mendapat sejumlah laporan terkait masih banyaknya orang tua yang tidak memberi izin anaknya saat kategori vaksinasi sebelumnya, yakni anak berusia 12-17 tahun dibuka.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Tentunya kepada orang tua ya, karena kita ingin segera bisa diselesaikan vaksinasinya. Karena ternyata pengalaman pada vaksinasi remaja 12-17 tahun, masih banyak orang tua yang masih ragu-ragu untuk divaksin anaknya," kata Nadia kepada CNNIndonesia.com, Rabu (3/11).

Nadia menyebut, dalam tiga bulan terakhir pelaksanaan, vaksinasi remaja usia 12-17 tahun baru mencapai 16,49 persen untuk sasaran dosis pertama, sementara dosis kedua baru 13,09 persen. Dalam hal ini pemerintah menyasar secara total 26.705.490 remaja berusia 12-17 tahun.

Upaya-upaya itu menurut Nadia diharapkan pemerintah dapat menekan angka penularan yang terjadi di sekolah. Ia sekaligus menginformasikan, meski usia anak usia 6-11 tahun relatif aman dari infeksi covid-19, namun bukan berarti mereka terbebas dari paparan virus corona.

"Karena ada juga orang tua yang masih pilih-pilih vaksin, jadi menunda vaksinasi. Namun, saat ini untuk usia 6-11 tahun pilihan hanya Sinovac, sehingga bila ada kesempatan mohon segera dilakukan," jelasnya.

Adapun terkait teknis pelaksanaan vaksinasi pada anak, Nadia menyebut sampai saat ini pihaknya masih memerlukan rekomendasi dari Komite Penasihat Ahli Imunisasi Nasional (ITAGI), Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI), dan organisasi profesi lainnya terkait perumusan kebijakan teknis vaksinasi anak.

Ia juga menyebut, pemerintah masih fokus terlebih dahulu untuk mengejar target vaksinasi pada usia di atas 11 tahun, apalagi pada sasaran warga lanjut usia (lansia) yang capaiannya masih paling rendah dibandingkan kategori sasaran vaksinasi lainnya di Indonesia.

Pemerintah telah menetapkan 80-85 persen target vaksinasi rampung mendapatkan vaksinasi pada akhir 2021, sementara untuk dosis kedua diharapkan mampu menyasar 60 persen pada Desember 2021. Namun menurutnya, pemerintah paling lambat akan memulai vaksinasi pada anak di Januari 2022,

"Tentunya bukan berarti kalau target nasional mundur, kemudian target anak-anak juga mundur. Tapi yang jadi utama adalah ketersediaan vaksin, kita memastikan vaksin ini benar-benar dari produsen Sinovac sudah ada kejelasan, jadi kapan mereka bisa mengirimkan vaksin tersebut ke Indonesia," ujar Nadia.

Secara keseluruhan, Kemenkes per Rabu (3/11) Pukul 12.00 WIB mencatat setidaknya 121.975.753 orang telah menerima suntikan dosis pertama vaksin virus corona. Sementara itu, baru 75.829.190 orang yang telah rampung menerima dua dosis suntikan vaksin covid-19 di Indonesia.

Dengan demikian, target vaksinasi pemerintah dari total sasaran 208.265.720 orang baru menyentuh 58,57 persen dari sasaran vaksinasi yang menerima suntikan dosis pertama. Sedangkan suntikan dosis kedua baru berada di angka 36,41 persen.

(khr/ain)


[Gambas:Video CNN]
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER