Mantan Panglima TNI Jendral (Purn) Gatot Nurmantyo menyarankan sejumlah fokus kerja Kepala Staf TNI Angkatan Darat Jendral Andika Perkasa jika resmi menjabat pimpinan militer yang diperkirakan sekitar setahun saja.
Pertama, kata dia, penanganan masalah pulau terluar Indonesia, terutama terkait sengketa dengan negara lain.
"Masalah belum tuntasnya pembangunan basic-basic pulau-pulau terluar itu seperti Natuna lebih fokus lagi, kemudian Saumlaki kemudian tentang adanya Blok Masela kemudian juga tentang Morotai. Ini merupakan fokus yang bisa ditempuh dalam 1 tahun," kata Gatot, dikutip di kanal YouTube tvOneNews, Kamis (4/11).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Kedua, lanjut Gatot, penanganan masalah Papua. Ia menyatakan persoalan di Bumi Cendrawasih harus diselesaikan dengan cara sistematis agar tak memicu konflik lebih jauh.
"Itu harus terkonsep benar sehingga mencapai tujuan tanpa menimbulkan gejolak yang lebih," kata Gatot.
Ia pun yakin Andika, yang menjabat Kepala Dinas Penerangan TNI AD saat Gatot jadi KSAD pada 2014, bisa menangani tantangan-tantangan itu dengan baik lantaran memiliki kompetensi dan profesionalitas.
"Saya yakin bahwa pak Andika bukan Panglima yang bodoh tidak akan membiarkan musuh untuk berkonsolidasi. Itu keyakinan, saya tahu persis kredibilitas Andika soal ini," ujar Gatot.
Sebelumnya, Presiden Joko Widodo telah mengusulkan Andika sebagai calon tinggal Panglima TNI dengan mengirimkan Surat Presiden (Surpres) ke DPR, Rabu (3/11).
Jika disetujui sebagai Panglima TNI, Andika, mempertimbangkan masa pensiunnya pada usia 58, hanya akan menduduki jabatan itu sekitar setahun.