Taman Nasional Komodo (TNK) mengklaim tidak ada satwa--khususnya komodo--yang mati akibat kebakaran lahan yang terjadi di Pulau Rinca, Kabupaten Manggarai Barat, Nusa Tenggara Timur (NTT), Selasa (2/11).
Pulau Rinca yang terbakar pada awal pekan ini memang diketahui menjadi salah satu habitat satwa purba endemik Indonesia, Komodo.
"Satwa aman, jadi tidak ada (yang mati). Jadi selama kita melaksanakan pemadaman tidak ada satwa (termasuk komodo) yang mati," kata Kepala Balai Taman Nasional Komodo Lukita Awang saat dihubungi CNNIndonesia.com, Jumat (5/11).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Lukita menerangkan saat api dilaporkan sedang berkobar, tim dari TNK segera diterjunkan melakukan pemadaman. Setelahnya, berdasarkan hasil penelusuran pihaknya tak menemukan ada satwa, termasuk komodo yang mati karena kebakaran lahan di Pulau Rinca tersebut.
Lihat Juga : |
Lukita mengatakan lahan di Pulau Rinca yang terbakar pada Selasa sore lalu--sekitar pukul 15.00 Wita--adalah sepuluh hektare.
Berdasarkan hasil penelaahan pihaknya, sepuluh hektare lahan yang terbakar di Pulau Rinca tersebut diduga bukan karena ulah manusia, tetapi murni faktor cuaca.
"Cuaca alam saat itu panas," tegas Lukita. "Masih secara (dipengaruhi) alam. Jadi tidak ada jejak manusia saat tim pertama turun (tiba di tkp) saat petugas kita (dari Balai TNK) datang untuk melakukan pemadaman".
Hingga saat ini lanjut Lukita, petugas dari Taman Nasional Komodo masih terus melakukan pemantauan di lokasi yang terbakar pada Selasa lalu.
Sebelumnya, terjadi kebakaran lahan di Pulau Rinca yang menjadi habitat dari satwa purba Komodo. Kebakaran tersebut terjadi Selasa (2/11) sore sekitar pukul 15.00 Wita.
Kebakaran tersebut langsung ditangani oleh petugas gabungan dari TNK dan Kepolisian. TNK melaporkan Api berhasil dijinakkan pada Selasa malam.