Cuaca Buruk Sepekan Terakhir, Banjir dan Longsor Terjang Sumbar

CNN Indonesia
Minggu, 07 Nov 2021 19:45 WIB
Sebanyak lima daerah di Provinsi Sumatera Barat dilanda bencana  banjir dan tanah longsor dalam sepekan terakhir karena cuaca buruk
Ilustrasi. (CNN Indonesia/Bisma Septalisma)
Jakarta, CNN Indonesia --

Sedikitnya lima daerah di Sumatera Barat terdampak bencana mulai dari banjir hingga tanah longsor akibat cuaca buruk yang melanda provinsi itu dalam sepekan terakhir.

Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sumbar, Erman Rahman mengatakan lima daerah yang terdampak bencana yakni, Kabupaten Padang Pariaman, Dharmasraya, Sijunjung, Limapuluh Kota dan Kabupaten Agam.

"Iya satu minggu terakhir cuaca buruk, hujan dan angin kencang," katanya, Minggu (7/11).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Di kabupaten Padang Pariaman, terjadi di longsor terjadi di Korong Tanah Taban, Nagari Pasie Laweh, Kecamatan Lubuk Alung, pada Jumat (5/11) sekitar pukul 07.30 WIB.

Tanah longsor menimbun badan jalan sekitar 15 meter dan tinggi longsor 1,5 meter sehingga arus lalu lintas sempat terganggu.

"Material dibersihkan oleh petugas di daerah dibantu masyarakat," katanya.

Kemudian di Dharmasraya terjadi banjir akibat Sungai Batang Timpeh dan Sungai Temperatur meluap. Banjir setinggi satu meter setidaknya merendam sekitar 150 unit rumah.

Lalu di Sijunjung, pada Selasa (2/11) banjir terjadi sekitar pukul 10.00 WIB di kawasan Pasar Sikabur Nagari Sikabur Kecamatan Tanjung Gadang Kabupaten Sijunjung.

"Untuk banjir saat ini sudah surut dan masyarakat telah beraktivitas kembali," sebut Erman.

Bencana juga terjadi di Jorong Kapalo Koto Nagari Halaban Kecamatan Lareh Sago Halaban. Longsor terjadi pada Kamis (4/11) pukul 07.28 WIB di Ruas Jalan Setangkai - Payakumbuh.

Berikutnya di Agam, longsor melanda di Jorong Koto Alam, Nagari Salareh Aia, Kecamatan Pelambayan pada Selasa (2/11).

"Material longsor menutupi badan jalan dengan panjang 50 meter dan ketinggian dua hingga lima meter, saat ini sudah dilakukan pembersihan," jelas Erman.

Potensi Hujan

Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Minangkabau memperkirakan potensi hujan masih terjadi di Sumbar hingga beberapa hari ke depan.

Kepala Seksi Obesrvasi dan Informasi BMKG Minangkabau, Yudha Nugraha mengatakan analisis kondisi cuaca menunjukkan terdapat anomali suhu muka laut Samudra Hindia mencapai 3 derajat Celsius.

"Hal ini menunjukkan adanya suplai uap air yang cukup untuk membentuk awan-awan hujan," katanya kepada wartawan.

Penyebab cuaca buruk lainnya, saat ini juga kembali aktif pola gangguan cuaca ekuatorial, sehingga aliran udara berkumpul di dekat Sumatera.

Akibatnya, lanjut Yudha, kelembaban udara semakin tinggi dan semakin mudah terbentuk hujan di sebagian besar wilayah Sumbar.

"Dengan melihat fenomena-fenomena tersebut, potensi hujan masih tinggi terutama di wilayah pesisir," jelasnya.

Pihaknya menyebut, potensi hujan itu terjadi pada sore hingga malam hari dan dapat disertai angin kencang serta petir.

Kemudian, untuk daerah yang termasuk dalam zona musim, saat ini sudah masuk dalam musim hujan, seperti Kabupaten Dharmasraya, Sijunjjng, Solok Selatan, dan sebagian Limapuluh Kota.

Yudha mengimbau masyarakat agar meningkatkan kewaspadaan saat cuaca buruk terhadap bencana hidrometeorologi seperti banjir, longsor, pohon tumbang hingga baliho tumbang.

(nya/wis)


[Gambas:Video CNN]
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER