Pemprov Klaim Temukan Pabrik Pembuang Limbah Kimia di Teluk Jakarta

CNN Indonesia
Senin, 08 Nov 2021 17:21 WIB
Teluk Angke dan Ancol yang ada di wilayah Jakarta Utara dilaporkan tercemar paracetamol dengan konsentrasi tinggi. (CNNIndonesia/Adi Ibrahim)
Jakarta, CNN Indonesia --

Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) DKI Jakarta Asep Kuswanto mengklaim pihaknya mengidentifikasi satu perusahaan yang membuang limbah kimia termasuk paracetamol ke Teluk Jakarta.

"Sudah ada pabrik yang teridentifikasi, saya lupa namanya, pokoknya di daerah Teluk Jakarta inisialnya MEP, itu farmasi," kata Asep di Gedung DPRD DKI Jakarta, Senin (8/11).

"Dia terbukti bahwa ada kadar COD (Chemical Oxygen Demand) dan BOD-nya (Biological Oxygen Demand), kemudian juga terbukti dia membuang instalasi pengolahan limbahnya juga enggak diterapkan secara baik," ujarnya.

Asep menyampaikan pihaknya telah melayangkan surat teguran ke perusahaan tersebut.

Ia juga menyebut, perusahaan itu diminta untuk memperbaiki instalasi pengolahan air limbahnya dalam kurun waktu sekitar 3-4 bulan.

"Kalau durasinya yang jelas bangun IPLT itu paling tidak butuh waktu sekitar 3-4 bulan, kita coba cek setelah 3-4 bulan apakah dia akan melakukan perbaikan," ujar Asep.

Sebelumnya, sebuah studi berjudul 'Konsentrasi Tinggi Paracetamol di Wilayah Perairan Teluk Jakarta, Indonesia' yang ditulis peneliti Oseanografi LIPI Wulan Koagouw dan beberapa peniliti lain, melaporkan Teluk Angke dan Ancol yang ada di wilayah Jakarta Utara, tercemar paracetamol dengan konsentrasi tinggi.

Penelitian ini melibatkan sampel dari empat wilayah teluk di Jakarta dan satu dari wilayah teluk di Jawa Tengah.

Hasil dari penelitian sampel tersebut menunjukkan wilayah perairan tersebut telah terkontaminasi, dan beberapa kandungannya adalah senyawa dari obat-obatan.

Data pada penelitian awal ini menunjukkan sejauh mana kualitas wilayah perairan tersebut Dan hasilnya adalah kandungan yang ada di perairan tersebut melewati batasan paramater dari standar kualitas air laut di Indonesia.

Kemudian yang menarik dari hasil penelitian tersebut adalah ditemukannya kandungan paracetamol yang tinggi pada dua wilayah di Jakarta, yaitu Angke dan Ancol.

Kandungan paracetamol yang terkandung di Angke bahkan mencapai 610 nanogram per liter. Sedangkan di Ancol kandungannya mencapai 420 nanogram per liter.

Pemprov pun menindaklanjuti temuan itu dengan melakukan kajian dan menemukan kandungan paracetamol di Teluk Jakarta tidak sebanyak laporan sebuah studi tersebut.

"Kalau kajiannya kita sudah selesai untuk yang paracetamol, memang nilai yang kita peroleh tidak sebesar yang dirilis oleh BRIN. Ada (kandungan) sekitar 200 nanogram, kalau BRIN 600-an kalau enggak salah," kata Asep beberapa waktu lalu.

Asep saat itu mengatakan pihaknya tengah melakukan investigasi untuk menemukan sumber pencemaran itu. Ia menyebut akan dilakukan penindakan jika ada pihak-pihak yang sengaja melakukan pencemaran.

"Mudah-mudahan kalau hasil investigasinya udah bisa diselesaikan maka kita akan melakukan penindakan kepada perusahaan terkait," ujarnya.

(yoa/ugo)


KOMENTAR

ARTIKEL TERKAIT
TOPIK TERKAIT
TERPOPULER
LAINNYA DARI DETIKNETWORK