Kesaksian Warga Sintang 20 Hari Terjebak Banjir

CNN Indonesia
Rabu, 10 Nov 2021 13:38 WIB
Ilustrasi banjir. (CNN Indonesia/ Safir Makki)
Jakarta, CNN Indonesia --

Terhitung 20 hari telah berlalu sejak banjir besar mulai merendam Kabupaten Sintang, Kalimantan Barat, Kamis (21/10). Banjir dengan kedalaman satu meter tersebut melumpuhkan aktivitas warga.

Tercatat, 12 kecamatan yang terdampak adalah Kayan Hulu, Kayan Hilir, Binjai Hulu, Sintang, Sepauk, Tempunak, Ketungau Hilir, Dedai, Serawai, Ambalau, Sei Tebelian dan Kelam Permai.

Kecamatan Sintang sebagai kecamatan terparah saat ini masih terendam sekitar 30 cm hingga 2 meter di area jalan protokol dan sekitar 2-3 meter di area bantaran sungai.

Tidak hanya itu, akses jalan lintas provinsi Sintang-Melawi juga terendam setinggi dua meter hingga memutus akses mobilitas masyarakat. Termasuk, rusaknya lima jembatan yang semakin mengisolir daerah terdampak.

Saat ini, total warga terdampak mencapai 140.468 jiwa di 12 Kecamatan termasuk 35.117 unit rumah yang terendam. Sedangkan, terdapat tiga orang korban meninggal karena banjir berkepanjangan ini.

Seorang warga Sintang, Novitasari, mengungkapkan saat ini warga korban banjir pun kesulitan mengakses air bersih dari ledengnya sendiri.

"Bagi mereka yang kena banjir sudah enggak bisa dapat air bersih, ledengnya mati total," ujar Novitasari kepada CNNIndonesia.com melalui sambungan telepon, Senin (8/11).

Terlebih, stok bahan makanan pun mulai sulit didapatkan dan harganya pun melambung. Menurutnya, seluruh jalan terputus dan stok bahan pokok di berbagai minimarket yang tak terdampak banjir pun telah menipis.

Selain air dan bahan pangan, kondisi diperparah dengan gardu PLN yang terendam hingga akses listrik terputus. Setelah akses listrik terputus, akses internet dan komunikasi turut sulit diraih.

Berbagai ekses banjir menyebabkan pemerintah meliburkan sekolah secara resmi pada tanggal 5-13 November.

Saat ini, BPBD Sintang mengaku telah mendirikan setidaknya 13 pos pengungsian khusus di Kecamatan Sintang sebagai kecamatan terparah, serta masing-masing satu pos pengungsian di kecamatan lainnya.

(cfd/dal)


Saksikan Video di Bawah Ini:

VIDEO: Kemarau Rasa Hujan, Kok Bisa?

KOMENTAR

ARTIKEL TERKAIT
TOPIK TERKAIT
TERPOPULER
LAINNYA DARI DETIKNETWORK