Warga Muara Baru Rasakan Banjir Rob Jakarta Tahun Ini Lebih Parah

CNN Indonesia
Kamis, 11 Nov 2021 07:06 WIB
Air rob mulai naik dan menggenangi pemukiman warga di Muara Baru, Penjaringan, Jakarta Utara, pada Selasa (9/11/2021) siang. (CNN Indonesia/ Safir Makki)
Jakarta, CNN Indonesia --

Pekerja dan warga yang tinggal di sekitar Pelabuhan Perikanan Samudera, Muara Baru, Jakarta Utara menyebut banjir rob yang terjadi saat ini lebih parah dari tahun sebelumnya.

Salah satu pemilik warteg di area pelabuhan, Sukar mengatakan setiap tahun di Muara Baru erjadi tiga kali banjir rob, yakni, Januari, Agustus, dan November.

"Tiga kali, setiap satu tahun tiga kali banjir. Ini yang paling besar," kata Sukar saat ditemui di warungnya, Rabu (10/11).

Air rob yang meluap masuk ke warungnya hingga mencapai ketinggian 20 sentimeter. Meski demikian, Sukar tidak menutup warungnya. Ia tetap memasak dan melayani pelanggan dengan kaki terendam air asin.

"Kalau kita tutup karyawan semua makan di mana kan? Ya biar banjir saya tetap usaha. Tuh lihat segitu airnya," kata Sukar sambil menunjuk bekas banjir di tembok.

"Orang makan juga tetap begitu (terendam)," tambahnya.

Sukar merupakan perantau asal Solo, Jawa Tengah. Ia mulai masuk ke pelabuhan di Muara Baru saat krisis moneter melanda Indonesia pada 1998. Sejak saat itu, banjir rob memang sudah sering terjadi. Namun, skalanya masih kecil. Sementara, dalam tiga tahun terakhir, banjir rob semakin besar.

"Pokoknya tiga tahun jalan ini lah makin gede robnya. Nggak tahu itu dari mana masalahnya apa, apa ini emang turun (tanahnya)," ujar Sukar.

Sukar mendengar kabar bahwa tanah di pesisir utara Jakarta tiap tahun turun hingga beberapa sentimeter. Ia jiga mendengar prediksi yang meramal bahwa beberapa tahun ke depan Jakarta akan tenggelam. Mendengar hal itu, Sukar hanya bisa pasrah. Ia tak mau pindah dari tempat itu karena telah menjadi sumber penghasilannya.

"Sudah nggk ada pikiran ke situ (tenggelam, pasrah saja. Ya penghasilan saja kan di sini, cari makan di sini," ujar Sukar.

Senada dengan Sukar, salah satu pekerja di Muara Baru Center (MBC), Sauri menyebut bahwa banjir kali ini lebih parah dari tahun sebelumnya. Saat banjir rob kemarin, kondisi pelabuhan sampai lumpuh.

"Lebih parah sekarang mah pasangnya. Beda sama tahun-tahun dulu. Nggak biasanya sampe banjir parah," ujar Sauri.

Sementara itu, meski sempat surut, banjir rob di Pelabuhan Muara Baru kembali naik, Rabu (10/11). Sekitar pukul 13.00 WIB, air laut mulai meluap ke jalanan melalui saluran got.

Genangan air tampak di beberapa jalan pelabuhan seperti, Jalan Kakap, Jalan Cumi Raya, Jalan Tuna Raya, Jalan Hiu Raya, dan Jalan Tuna VI dengan ketinggian banjir bervariatif antara 5 hingga sekitar 15 sentimeter.

Meski beberapa pengendara tampak menghindari genangan tersebut, aktivitas pelabuhan tetap berjalan. Empat mesin pompa yang disiapkan Pemda DKI Jakarta juga tampak belum bekerja.

Sebelumnya, ketinggian air rob di muka jalan hingga pemukiman warga mencapai ketinggian 40 centimeter. Banjir juga menutupi batas antara Dermaga Kali Adem dengan permukiman. Salah satu warga setempat mengatakan banjir rob biasanya terjadi pada siang hari. Air kemudian surut pada malam atau pagi hari berikutnya

(iam/ain)


KOMENTAR

ARTIKEL TERKAIT
TOPIK TERKAIT
TERPOPULER
LAINNYA DARI DETIKNETWORK