Beberapa jalan dan blok di kompleks Pelabuhan Perikanan Samudera Nizam Zachman, Muara Baru, Jakarta Utara, masih tergenang air rob meski mulai surut. Pada hari sebelumnya, banjir rob setinggi setengah meter menggenang hingga gerbang pelabuhan.
Pantauan CNNIndonesia.com pada pukul 09.20 WIB, air rob masih menggenang di Jalan Hiu Raya. Genangan air itu tampak berwarna hitam, bercampur lumpur, dan bau.
Kebanyakan kendaraan baik roda dua maupun roda empat tampak memilih berbelok di persimpangan sebelum genangan tersebut.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Hanya terdapat sedikit truk, mobil bak terbuka, dan mini bus yang melintasi genangan ini. Di sisi jalan tersebut, saluran pembuangan atau got tampak mampat.
Kondisi serupa juga tampak di dua jalan lainnya, yakni Jalan Udang dan Jalan Tenggiri meski saluran got tampak mengalir.
Jalanan yang tergenang itu jarang dilalui kendaraan. Halaman pertokoan di Blok B Muara Baru Center (MBC) juga masih tergenang air berwarna hitam.
Salah satu pekerja pelabuhan, Setiawan mengatakan genangan banjir rob ini sudah surut. Pada hari sebelumnya air menggenang cukup tinggi hingga malam saat ia pulang ke mes.
"Enggak tahu sampe jam berapa saya di mes. Kalau berangkat pagi masih belum surut," kata Setiawan saat ditemui CNNIndonesia.com di pinggir Jalan Hiu Raya, Rabu (10/11).
Menurut Setiawan, saluran air di tempat tersebut tersumbat. Air rob kemudian menjadi hitam dan bau setelah tercampur dengan limbah di got.
Setiawan berkata jika laut pasang seperti saat ini, banjir rob bisa berlangsung hingga dua hari.
"Kecampur air got. Itu limbah, banyak limbah-limbah air got, salurannya enggak jalan," tuturnya.
Lihat Juga : |
Setiawan mengeluhkan banjir rob yang mengganggu aktivitas kerja di pelabuhan. Jalan-jalan yang tergenang air cukup tinggi tidak bisa dilewati kendaraan.
Meski demikian, saat ini pelabuhan tampak kembali beraktivitas. Beberapa mobil bak terbuka mengangkut ikat yang telah didinginkan.
"Ini sih bisa jalan kalau kemaren enggak ada kendaraan satu pun," ujarnya.
Ansori, pekerja salah satu kios di MBC mengaku terganggu dengan aroma air rob.
"Enggak amis, tapi bau. Kayak semacam bau sampah," ujar dia.
Kawasan Muara Baru jadi salah satu daerah yang langganan diterjang banjir rob kembali. Banjir kali ini bahkan disebut sudah terjadi selama sepekan.
Kemarin, ketinggian air rob di muka jalan hingga pemukiman warga mencapai ketinggian 40 centimeter. Banjir juga menutupi batas antara Dermaga Kali Adem dengan permukiman.
Salah satu warga setempat mengatakan banjir rob biasanya terjadi pada siang hari. Air kemudian surut pada malam atau pagi hari berikutnya.
(iam/wis)