Belasan orang di Kecamatan Binjai, Kabupaten Sintang, Kalimantan Barat, mulai terserang diare dan gatal-gatal pada kulit imbas banjir yang tak kunjung surut selama 21 hari.
Keterangan itu didapat dari salah satu warga Sintang yang juga seorang dosen di salah satu perguruan tinggi swasta di sana, Antonius Edy Setiawan.
"Info dari tim di posko Dinas Kesehatan Kab. Sintang. Di beberapa lokasi sudah mulai muncul penyakit akibat banjir seperti gatal-gatal dan diare. Ada sekitar belasan orang," kata Anton kepada CNNIndonesia.com, Kamis (11/11).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Anton mengungkapkan dua penyakit itu baru menjangkit sejak hari ini. Terkait itu, kata dia, tim kesahatan langsung turun ke lokasi untuk memeriksa belasan warga tersebut.
"Tim kesehatan sudah mulai terlihat sibuk menangani penyakit banjir ini," kata dia.
Berdasarkan pengakuannya, tinggi air sudah berkurang 5 sentimeter. Namun, ketinggian air masih mencapai lebih dari 2 meter. "2 meter sampai 2,5 meter," ucapnya.
Sebelumnya, Sintang kembali diguyur hujan lebat pada Rabu (10/11). Warga khawatir air yang merendam pemukiman akan kembali meninggi.
Sementara itu, Gubernur Kalbar Sutarmidji mengungkapkan banjir berkepanjangan itu diakibatkan oleh serapan air yang berkurang. Pasalnya, kawasan hutan sudah banyak dikonsesi untuk perusahaan tambang.
(yla/arh)