Kemenkes Targetkan 50 Persen Vaksinasi Lansia Rampung Akhir 2021
Kementerian Kesehatan (Kemenkes) menargetkan 50 persen atau sekitar 10,7 juta warga lanjut usia (lansia) dari sasaran vaksinasi Covid-19 rampung menerima suntikan vaksin dosis kedua pada akhir 2021.
Juru Bicara Vaksinasi Covid-19 dari Kemenkes Siti Nadia Tarmizi menyebut total sasaran vaksinasi lansia di Indonesia berjumlah 21,5 juta orang.
Lihat Juga :UPDATE CORONA 4 NOVEMBER 2021 Rangkuman Covid: Belum Siap Vaksin Anak 2021 dan Menteri Di-KPK-kan |
Adapun per Kamis (11/11) pukul 12.00 WIB, target capaian vaksinasi lansia pada dosis pertama menyentuh 43,15 persen, sementara dosis kedua baru 26,77 persen.
"Kita berharap bahwa vaksinasi pada lansia ini minimal dosis pertama bisa kita kejar sampai dengan akhir Desember 2021," kata Nadia dalam acara daring yang disiarkan melalui kanal YouTube Lawan Covid19 ID, Kamis (11/11).
Nadia lantas menyoroti capaian vaksinasi pada lansia yang paling rendah dibandingkan sasaran vaksinasi lainnya. Padahal menurutnya, pemerintah sudah memaksimalkan pemberian dosis vaksin untuk alokasi vaksin lansia lantaran mereka merupakan kelompok berisiko tinggi terinfeksi Covid-19.
Nadia mengatakan, per Kamis (11/11) secara keseluruhan Kemenkes mencatat 128.147.345 orang telah menerima suntikan dosis pertama vaksin virus corona. Sementara itu, baru 81711.099 orang yang telah rampung menerima dua dosis suntikan vaksin Covid-19 di Indonesia.
Dengan demikian, target vaksinasi pemerintah dari total sasaran 208.265.720 orang baru menyentuh 61,53 persen dari sasaran vaksinasi yang menerima suntikan dosis pertama. Sedangkan suntikan dosis kedua baru berada di angka 39,23 persen.
"Jadi kalau kita lihat berbanding terbalik vaksinasi lansia dengan semua sasaran. Kalau semua sasaran tinggal 40 persen, kalau lansia justru 60 persennya belum vaksinasi," jelas Nadia.
Kemenkes menurutnya juga akan mengajak tokoh masyarakat, ulama, dan tokoh penting yang dipercaya masyarakat setempat untuk merealisasikan target vaksinasi Covid-19 di Indonesia, khususnya yang menyasar kalangan lansia.
Nadia juga mengimbau agar warga non-lansia untuk aktif mengajak orang tua atau keluarganya yang lansia untuk mendatangi sentra vaksinasi terdekat. Bahkan, pemerintah menurutnya juga telah menyiapkan strategi door to door vaksinasi, khususnya bagi mereka kelompok rentan.
Lebih lanjut, Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular Langsung (P2PML) Kemenkes ini juga memastikan alokasi vaksin Covid-19 untuk lansia bukanlah menjadi hambatan untuk saat ini.
"Kalau stok vaksin kita tidak ada kendala ya sebenarnya, artinya untuk vaksinasi pada lansia siapapun juga kita sudah alokasikan vaksinnya," ujar Nadia.
Untuk itu Nadia meminta agar lansia segera mengakses vaksinasi Covid-19 lantaran warga dengan usia 59 ke atas memiliki potensi kesakitan dan kematian yang 6-7 kali lebih lipat dari usia di bawah mereka.
Nadia juga mengajak seluruh pihak untuk melihat fenomena kematian di negara tetangga, yakni Singapura. Ia menyebut, kematian warga akibat Covid-19 di negeri Singa itu mayoritas datang dari lansia yang belum menerima vaksin. Ia juga mewanti-wanti agar lansia tidak termakan informasi kurang akurat.
"Hanya lansia banyak mendengar informasi yang mungkin kurang tepat misalnya, 'Oh, kalau saya lansia banyak komorbid maka seharusnya saya tidak harus mendapat vaksin karena efek samping', informasi itu kemudian membuat para lansia ragu-ragu mendapat vaksinasi," pungkasnya.