Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sintang, Kalimantan Barat menyebut bantuan Rp500 juta dari pusat tidak akan cukup jika banjir belum surut hingga sepekan ke depan.
Sebelumnya, Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mengirim bantuan dana Rp500 juta dan makanan serta obat-obatan.
"Kalau banjir masih seminggu atau dua Minggu ke depan saya rasa tidak cukup untuk operasional penanganannya," kata Humas BPBD Sintang, Benyamin kepada CNNIndonesia.com, Kamis (11/11).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Benyamin mengatakan ada beberapa kebutuhan yang harus dipenuhi, yaitu evakuasi warga, distribusi logistik dan kegiatan petugas satgas di lapangan.
Oleh karena itu, jika banjir tak kunjung surut, dia memprediksi bantuan dana dari pusat tidak cukup.
Sementara itu, kata Benyamin, tanda-tanda banjir surut belum terlihat secara. Sampai hari ini (11/11) hujan masih kerap kali mengguyur Sintang.
Benyamin memprediksi banjir masih akan bertahan sampai dua pekan ke depan akibat hujan yang masih terus terjadi.
"Prediksi saya paling dua Minggu. Sekarang aja sudah 21 hari. Kalau melihat perkembangan cuaca ini banjir besar bisa bertahan 10 hari lagi," kata dia.
Berdasarkan pantauan Benyamin, banjir di Sintang masih terbilang parah. Di beberapa pemukiman warga dekat sungai bahkan ketinggian air mencapai 5 meter.
"Kalau di pemukiman tepi sungai sekitar 5 meter," ucapnya.
Sintang dilanda banjir sejak 21 Oktober lalu. BNPB mencatat, 3 orang meninggal akibat banjir tersebut. Tak sedikit warga yang mengungsi akibat tempat tinggalnya terdampak banjir.
Sejauh ini, BNPB telah mengirimkan bantuan senilai Rp500 juta untuk penanganan banjir di sana. BNPB juga telah mengirimkan bantuan logistik dan peralatan kepada Pemerintah Kabupaten Sintang berupa makanan siap saji sebanyak 504 paket.
Kemudian, lauk pauk 501 paket, matras 300 buah, selimut 300 buah, masker KF94 sebanyak 5.000 lembar, tenda pengungsi 2 set, dan perahu polyethylene 2 buah.