ANALISIS

Bisa Apa Novel Baswedan dkk di Tengah Budaya 'Siap Salah'?

thr | CNN Indonesia
Rabu, 08 Des 2021 09:07 WIB
Pengamat mempertanyakan ruang gerak Novel Baswedan dkk, yang terbiasa dengan independensi, saat jadi bagian Polri, yang kental dengan kultur 'siap salah'.
Listyo Sigit Prabowo saat dilantik sebagai Kapolri oleh Presiden Jokowi, Rabu (27/1). Ketaatan pada atasan jadi budaya yang tak bisa ditawar di korps bhayangkara. (Foto: Tangkapan Layar Youtube Setpres)

Dengan menerima tawaran Kapolri itu, Koordinator Masyarakat Anti Korupsi Indonesia (MAKI) Boyamin Saiman memperkirakan para mantan pegawai KPK tersebut bakal diserang sejumlah tudingan, misalnya sebutan pencari kerja.

"Mereka barangkali juga tetap membesarkan hati meskipun ada cemoohan dari pihak-pihak tertentu bahwa mereka pencari kerja padahal mereka bukan pencari kerja, saya tahu itu," katanya.

Padahal, lanjut Boyamin, mereka sudah berkorban banyak dengan menerima tawaran tersebut. Di antaranyam berbesar hati menerima tugas di luar keahlian mereka di bidang penindakan serta nominal gaji.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Mereka biasa di KPK di bidang penindakan sekarang pencegahan, mungkin juga dari salary atau gaji pasti ada hal berbeda," katanya.

Sementara itu, pengamat politik dari Universitas Padjajaran, Bandung, Kunto Adi Wibowo tak mempermasalahkan indikasi strategi politik di balik tawaran Kapolri kepada Novel dkk. itu

Namun, kata dia, keputusan tersebut haru memperlihatkan hasil berupa kerja pemberantasan korupsi, bukan malah menjadi antiklimaks kinerja kepolisian.

"Ini sah-sah saja dilakukan sebagai strategi politik. Problemnya, harus jelas ada hasil kinerja dan jangan sampai ini jadi antiklimaks lagi misalnya pembatasan wewenang, bahkan korupsi tidak segera ada kasus," katanya.

(arh)

HALAMAN:
1 2
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER