Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin mengatakan, stok vaksin Covid-19 yang tersedia saat ini mencapai 100 juta dosis vaksin. Jumlah tersebut menurutnya masih mencukupi hingga semester pertama 2022.
"Semester pertama stok vaksin kita masih banyak. Semester pertama 100 juta itu bisa 3 bulan untuk Januari, Februari, Maret," ujarnya dalam Rapat Kerja dengan Komisi IX DPR RI, Selasa (14/12).
Budi mengatakan, nantinya stok vaksin yang mencapai 100 juta dosis tersebut akan diperuntukkan dalam dua kegiatan vaksinasi. Pertama, akan disalurkan pada kegiatan vaksinasi anak usia 6-11 yang baru berjalan pada Selasa (14/12) kemarin. Kedua, bakal digunakan sebagai dosis ketiga alias booster kepada masyarakat pada Januari 2022 mendatang.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Berdasarkan data yang dimiliki Kemenkes, total vaksin yang harus dipersiapkan pada dua kegiatan vaksinasi itu mencapai 161 juta dosis. Rinciannya, vaksinasi anak 68 juta dosis dan vaksinasi booster bagi lansia dan Penerima Bantuan Iuran (PBI) 92 juta dosis.
Guna mencukupi kekurangan tersebut, Budi mengatakan, bisa dicukupi dari donasi negara lain. Sebab menurutnya, sudah banyak negara-negara maju yang menawarkan diri memberikan vaksinnya ke Indonesia.
"Karena sekarang banyak sekali yang menawarkan vaksin gratis ke saya. Karena di negara maju, mereka kebanyakan sudah vaksin sehingga banyak yang menawarkan vaksin gratis," tuturnya.
"Jadi dari total 161 juta hitung-hitungan saya mungkin antara 50-100 juta kita bisa dapatkan vaksin gratis. Kita bisa dapatkan vaksin gratisnya karena memang hubungan kita sudah baik," imbuh Budi.
Apabila masih tidak mencukupi, ia mengatakan, Kementerian Keuangan (Kemenkeu) juga telah menyiapkan anggaran untuk pembelian vaksin Covid-19 sebesar Rp1 triliun. Kendati demikian dirinya optimis anggaran yang akan digunakan jauh lebih kecil lantaran bakal kedapatan banyak vaksin Covid-19 secara gratis.
Lihat Juga : |