Jakarta, CNN Indonesia --
Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin mengatakan obat virus corona (Covid-19) merek Molnupiravir akan datang pada pekan pertama Januari 2022.
"Mudah-mudahan Januari. Minggu depan," kata Budi di Kantor Kemenko Pembangunan Manusia dan Kebudayaan(PMK), Jakarta Pusat (29/12).
Selain Molnupilavir, Budi menyebut obat Covid-19 Paxlovid juga dijadwalkan datang pada Januari.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Paxlovid, insyaallah di bulan Januari sudah bisa kita datangkan," ucap dia, tanpa merinci jumlah dosisnya.
Berdasarkan penelitian, Molnupiravir mampu memberikan proteksi sebesar 50 persen, namun hasil terkini bergeser ke 30-40 persen. Sementara Plaxlovid mampu memberikan proteksi hingga 90 persen dan di lapangan turun di antara 75-80 persen.
Budi menuturkan kedua obat itu dipilih lantaran sudah mendapatkan izin dari Badan Pengawas Obat Amerika Serikat (FDA).
"Dan kedua obat ini diberikan kepada orang yang [covid-19] sehat, jadi positif tapi demam-demam sedikit," ujarnya.
Selain kedua obat tersebut, Budi sebelumnya juga Budi juga menyampaikan pemerintah tengah melakukan uji klinik untuk beberapa obat-obatan indikasi covid-19 yang masuk dalam kategori monoklonal antibodi seperti Bamlanivimab dan Etesevimab.
Iq juga mengaku sedang mempelajari obat antivirus AT-527 yang dikembangkan oleh Roche dan Atea Pharmaceuticals, serta obat Proxalutamide yang diproduksi oleh Kintor Pharmaceutical dari China.
Sejauh ini, pemerintah Indonesia menggunakan 6 jenis obat sebagai pilihan pengobatan pasien Covid-19 bergejala sedang-berat dengan pengawasan dokter. Beberapa obat tersebut di antaranya Favipiravir, Remdesivir, Tocilizumab, IVIg, Oseltamivir, Azithromycin, dan Ivermectin.
Bersambung ke halaman selanjutnya...
Kementerian Kesehatan (Kemenkes) mengaku bakal mempercepat sasaran program vaksinasi Covid-19 pada anak usia 6-11 tahun di Indonesia. Percepatan itu dilakukan seiring dengan terus bertambahnya kasus varian SARS-CoV-2 B.1.1.529 atau varian Omicron di Indonesia.
Juru Bicara Vaksinasi Covid-19 dari Kemenkes Siti Nadia Tarmizi menyebut vaksinasi anak sudah mencapai sekitar 11 persen dari target total 26,5 juta anak usia 6-11 tahun yang dimulai sejak 14 Desember lalu.
"3,1 anak sudah divaksin ya, sejauh ini lancar tidak banyak kendala seperti penolakan anak dan orang tua," kata Nadia kepada CNNIndonesia.com, Rabu (29/12).
Nadia mengatakan vaksinasi pada anak diberikan sebagai upaya pemerintah melindungi segenap rakyat Indonesia dari seluruh kategori usia, terutama di tengah ancaman kasus varian Omicron yang saat ini sudah menjadi transmisi lokal di Indonesia.
Apalagi mengingat kemunculan varian Omicron di Amerika Serikat juga menjadikan rawat inap anak meningkat 48 persen dalam seminggu terakhir. Melihat temuan itu, Nadia menyebut seluruh masyarakat harus waspada dengan tetap disiplin akan protokol kesehatan Covid-19 dan juga membatasi mobilitas terutama pada momen akhir tahun.
"Dan yang penting adalah target dosis satu dan dosis dua di seluruh sasaran vaksinasi bisa segera tercapai," ujarnya.
Pemerintah diketahui sudah memberikan lampu hijau bagi pemerintah daerah untuk mulai melaksanakan program vaksinasi Covid-19 yang menyasar anak-anak usia 6 sampai 11 tahun. Kick off vaksinasi anak juga telah dilakukan sejak 14 Desember lalu.
Adapun salah satu daerah yang diberikan izin vaksinasi anak adalah mereka yang telah mencapai target minimal 70 persen dosis pertama pada total sasaran daerah. Serta capaian vaksinasi minimal 60 persen dosis pertama pada sasaran warga lanjut usia.
Program vaksinasi pada anak ini bersifat wajib. Upaya ini menurut pemerintah dilakukan mengingat sektor pendidikan sudah mulai membuka program pembelajaran tatap muka (PTM) sehingga kondisi anak-anak akan penularan covid-19 perlu diperhatikan dengan serius.