Satgas Covid-19 Provinsi Bali memperketat seluruh pintu masuk menuju Bali pasca temuan kasus Omicron yang menginfeksi wisatawan asal Surabaya.
Sekretaris Satgas Penanganan Covid-19 Provinsi Bali I Made Rentin mengatakan, saat ini pihaknya menurunkan tim gabungan ke tempat-tempat yang pernah dikunjungi pasien tersebut dan melakukan pelacakan kepada orang yang pernah melakukan kontak erat kepada pasien tersebut.
"Hari ini turun tim gabungan Dinkes (Dinas Kesehatan) Provinsi, Dinkes Badung, Dokkes Polda (dan) Kesdam, untuk lakukan tracing dan langsung testing," kata Rentin, saat dikonfirmasi Senin (03/01).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ia menyebutkan, dari informasi Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Bali, nantinya semua hasil tracing akan menjalani tes PCR. Selain itu, Satgas juga akan menerapkan karantina bagi siapa saja yang melakukan kontak erat dengan pasien itu.
"Info Kadiskes semua hasil tracing dilakukan tes PCR hari ini, lalu karantina. Dalam rangka pengamanan atau langkah antisipasi, dilakukan karantina mengingat ada masa inkubasi, untuk meyakinkan dalam rentang waktu beberapa hari ke depan yang bersangkutan bener sehat," ungkapnya.
Ia juga menyampaikan, dalam rangka pengamanan atau langkah antisipasi agar virus varian B.1.1.529 atau omicron tak masuk ke Bali, seluruh pintu masuk di Bali, baik laut, udara dan darat akan diperketat
"Satgas (Covid-19 Bali) konsisten ketat di semua pintu masuk Bali. Ketat juga di area publik termasuk hotel dan obyek wisata," ujarnya.
Sementara, dikonfirmasi terpisah Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Bali Ketut Suarjaya belum memastikan jumlah orang yang dilakukan tracing terkait kasus tersebut dan
seluruh sedang bekerja untuk memastikan tak ada yang terlewat dari proses tracing hingga testing tersebut.
"Masih sedang proses tracing," ujar Suarjaya.
Pasien tersebut diketahui sempat berlibur di Bali dan diketahui asal Surabaya itu datang ke Bali menggunakan jalur darat dan berkunjung ke sejumlah tempat wisata di Pulau Dewata pada tanggal 20 hingga 25 Desember 2021 lalu, wisatawan itu bermalam di kawasan Nusa Dua, Kabupaten Badung, Bali.
"(Pasien) orang dari Surabaya, wisatawan domestik dari Surabaya, dia (pakai jalur) darat pakai mobil pribadi dari Surabaya. Dia menginap di daerah Sawangan, Nusa Dua," ujarnya.
Warga di Bali diminta tidak panik dengan adanya informasi wisatawan asal Surabaya, Jawa Timur, yang terdeksi varian baru Covid-19 omnicron.
Wakil Gubernur Bali Tjok Oka Artha Ardhana Sukawati atau Cok Ace meminta warga tetap disiplin pada protokol kesehatan.
"Yang penting adalah jangan panik, sebab kepanikan hanya akan menurunkan imun kita," kata Cok Ace, saat dikonfirmasi Senin (03/01).
Ia juga menyebutkan, bahwa semenjak awal Pemerintahan Provinsi (Pemprov) Bali dan elemen lainnya sudah menghimbau masyarakat agar tetap disiplin protokol kesehatan. Terlebih lagi saat Hari Raya Natal dan Tahun Baru (Nataru) karena varian omicron sudah muncul di beberapa daerah.
"Sejak awal kami himbau kepada masyarakat Bali, terlebih lagi saat hari raya nataru agar selalu taat ketentuan prokes. Terlebih lagi dengan telah munculnya varian omicron di beberapa daerah," imbuhnya.
Ia kembali meminta masyarakat Bali agar tetap waspada kepada virus Covid-19 dan selalu disiplin kepada protokol kesehatan.
"Tetap waspada, dan ikuti prokes dengan disiplin, serta jangan lupa untuk selalu berdoa agar wabah ini segera berakhir," ujar Cok Ace.
Covid-19 varian Omicron dilaporkan telah terdeteksi di Jawa Timur. Pasien pertama yang terdeteksi terjangkit disebut merupakan warga Surabaya yang habis berlibur dari Bali. Hal tersebut dibeberkan oleh Kepala Institute of Tropical Disease (ITD) Universitas Airlangga (Unair) Surabaya, Maria Inge Lusida.
"Iya (dari Surabaya) berlibur ke Bali," kata Inge, Minggu (2/1).