Wali Kota Bekasi Rahmat Effendi buka suara soal biaya pengadaan karangan bunga dalam APBD 2022 yang mencapai Rp 1,1 miliar.
Pepen, sapaan akrab Rahmat, mengatakan ucapan melalui karangan bunga tak bisa hanya dilihat dari nilainya. Menurutnya, pemberian ucapan lewat karangan bunga merupakan salah satu bentuk perhatian kepada masyarakat.
"Karena dengan kepala daerah berkesempatan mengirimkan ucapan karangan bunga, sudah cukup membahagiakan warga," kata dia kepada CNNIndonesia.com, Selasa (4/1).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pepen berkata, karangan bunga biasanya ia berikan untuk ucapan duka, bahagia, hingga peresmian acara.
Dalam sehari, ia bisa menerima puluhan undangan. Namun, semua undangan itu tak semua bisa ia hadiri. Oleh karena itu, karangan bunga diharapkan bisa mewakili kehadirannya.
"Nah Rp1,1 (miliar) itu ya, satu hari saja Wali Kota diundang puluhan warga. Tidak minta secara khusus Wali Kota datang, dikirim bunga itu saja sudah senangnya, bahagianya luar biasa," ujarnya.
Pepen menambahkan, besar kecilnya karangan bunga disesuaikan. Bunga kurang besar, biasanya diperuntukkan bagi peresmian gedung pemerintah, ucapan selamat, maupun belasungkawa bagi pejabat negara, anggota Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkopimda), dan tokoh masyarakat.
Sedangkan, karangan bunga ukuran standar diperuntukkan biasanya diperuntukkan bagi masyarakat.
"Jadi jangan dilihat nilainya, tapi dilihat bentuk kepala daerah itu perhatian terhadap hubungan dengan warganya," kata Pepen.
Alokasi anggaran karangan bunga di Kota Bekasi tercatat dalam situs LPSE Kota Bekasi, dengan nomor 19841359. Tender tersebut berada pada satuan kerja Sekretariat Daerah Pemkot Bekasi. Tender dibuat pada 30 November 2021.
"Tahun anggaran APBD 2022. Nilai pagu paket Rp 1.139.790.000 (Rp 1,1 miliar). Nilai HPS paket Rp Rp 1.138.229.761 (Rp 1,1 miliar)," demikian tertulis di situs tersebut.
(thr/pmg)