Bareskrim Periksa Tiga Saksi Kasus Twit Ferdinand Hutahaean

CNN Indonesia
Rabu, 05 Jan 2022 21:12 WIB
Karo Penmas Mabes Polri Brigjen Ahmad Ramadhan mengatakan Bareskrim telah memeriksa tiga saksi terkait laporan terhadap Ferdinand Hutahaean (CNN Indonesia/Michael Josua Stefanus)
Jakarta, CNN Indonesia --

Bareskrim Polri telah memeriksa tiga saksi terkait laporan terhadap pegiat media sosial Ferdinand Hutahaean. Diketahui, Ferdinand dipolisikan akibat cuitannya di Twitter yang dianggap menyinggung SARA.

Penyidik melakukan pemeriksaan usai laporan dari Ketua Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI) diterima Bareskrim pada Rabu sore (5/1).

"Malam ini dilakukan pemeriksaan terhadap tiga orang saksi, yaitu satu saksi pelapor dan dua saksi lainnya," ujar Kepala Biro Penerangan Masyarakat Brigjen Ahmad Ramadhan kepada wartawan, Rabu (5/1).

Ramadhan mengaku belum bisa menjelaskan materi pemeriksaan dan hasil pemeriksaan penyidik tersebut. Pasalnya, ia mengatakan proses pemeriksaan masih berlangsung sampai saat ini.

Ia hanya menjelaskan bahwa Ferdinand dilaporkan terkait dugaan penyebaran informasi bermuatan permusuhan berdasarkan SARA dan pemberitaan bohong atau hoaks yang dapat menimbulkan keonaran di masyarakat.

Ferdinand diduga melanggar Pasal 45 (a) ayat 2 jo Pasal 28 ayat 2, Undang-Undang 11 Tahun 2008 Tentang Informasi dan Transaksi Elektronik (ITE). Subsider Pasal 14 ayat 1 dan ayat 2 KUHP.

Pelapor Ferdinand adalah Ketua Umum DPP Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI) Haris Pertama. Laporan terhadap Ferdinand diterima Bareskrim Polri pada 5 Januari dan terdaftar dengan nomor LP/B/0007/I/2022/SPKT/BARESKRIM POLRI.

Haris Pertama menilai cuitan Ferdinand di Twitter meresahkan serta membuat gaduh karena mengandung unsur penistaan agama. Haris juga berpandangan Ferdinand tidak pancasilais.

Ferdinand juga dilaporkan ke Polda Sulawesi Selatan oleh Ketua Brigade Muslim Indonesia (BMI), Zulkifli pada Rabu (5/1). Laporan diterima dengan nomor STTLP/B/14/1/2022/SPKT/Polda Sulsel.

Saat dihubungi, Ferdinand mengaku tidak bermaksud menyinggung kalangan tertentu.

Ferdinand bercerita bahwa beberapa hari lalu tengah mengalami kondisi sedang banyak beban. Ia mengatakan cuitan tersebut dibuat berdasarkan dialog imajiner antara hati dan pikirannya merespons kondisi tersebut. Cuitannya itu kini dihapus.

"Bahwa cuitan saya tak sedang menyasar kelompok tertentu, kaum tertentu orang tertentu dan agama tertentu," kata Ferdinand dalam sebuah video klarifikasinya, Rabu (5/1).

(tfq/bmw)


KOMENTAR

ARTIKEL TERKAIT
TOPIK TERKAIT
TERPOPULER
LAINNYA DARI DETIKNETWORK