Tunggak Bayaran ke Warga, Mandor Sumur Resapan Klaim Tanpa Atasan

CNN Indonesia
Rabu, 05 Jan 2022 22:06 WIB
Mandor sumur resapan ungkap kekurangan modal warga Bidara Cina, Jatinegara, Jakarta Timur untuk menguruk tepian sumur.
Sumur resapan DKI Jakarta. (CNN Indonesia/Adhi Wicaksono)
Jakarta, CNN Indonesia --

Mandor sumur resapan, Bobi, mengaku saat ini tidak memiliki modal untuk membayar warga Bidara Cina, Jatinegara, Jakarta Timur yang sudah dipekerjakannya untuk menguruk tepian sumur.

"Secepatnya saya cari duit, kita kan juga ada kebutuhan sehari-hari dulu...secepatnya lah minggu-minggu ini, mungkin dalam jangka waktu 6 sampai 7 hari," kata Bobi saat dihubungi melalui sambungan telepon, Rabu (5/1) sore.

Ia mengaku mesti menyiapkan sejumlah uang untuk membayar pekerja sumur resapan. Sementara, dirinya bekerja secara independen dan tidak memiliki atasan.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Jika pembangunan sumur tuntas sesuai dengan standar operasional prosedur (SOP), ia baru mendapat bayaran dari perseroan terbatas (PT) yang memiliki proyek pembangunan sumur resapan.

"Kan kita harus modal sendiri dulu. Kalau pekerjaan tuntas sesuai dengan SOP baru saya dibayar oleh PT," kata Bobi.

Bobi mengatakan persoalan upah pekerja sumur resapan yang belum dibayar tidak memiliki sangkut paut dengan Dinas Sumber Daya Air (SDA) DKI Jakarta.

Dinas SDA, kata dia, hanya menjalin hubungan dengan PT. Kemudian, PT menjalin hubungan dengan mandor. Sementara, persoalan pekerja tersebut merupakan bukan urusan PT.

"PT tidak mau tahu urusan kita dengan pekerja karena urusan dengan pekerja itu urusan kita masing-masing. Sama saja pihak SDA tidak mau tahu urusan PT dengan mandor, PT adalah dengan SDA," ujarnya.

Alasan Tak Ada Modal

Bobi menyebut pembangunan sumur resapan di kawasan Bidara Cina terhambat banyak masalah. Ia tidak menjelaskan detail masalah tersebut.

Ia hanya mengklaim pekerja yang sudah dibayar sebelumnya kabur sebelum proyek sumur resapan itu tuntas. Bobi bahkan mengaku didatangi beberapa pemilik warung menagih utang para pekerja proyek itu.

"Mulai dari pekerja yang kabur tanpa ngomong, yang sudah kita bayar terus kabur. Sudah kita bayar nih, tapi belum selesaikan pekerjaan kabur," ujarnya.

Bobi mengklaim pihaknya telah membuat plot pembayaran dari modal yang ia miliki. Namun, menurutnya rencana pembiayaan itu urung terwujud lantaran peristiwa yang tidak terduga.

"Sebenarnya kita sudah plot, kita sudah plot saya sendiri udah saya plot ini nanti saya kasih," kata Bobi.

Sebelumnya, sejumlah warga Bidara Cina mengaku belum dibayar oleh mandor sumur resapan yang mempekerjakan mereka. Tiga warga itu, Ari, Udin, dan Hidayat diminta mengurug sekitar 7 tepian sumur resapan.

Menurut salah satu pekerja itu, Ari, sang mandor yang bernama Bobi baru membayar uang muka Rp150 ribu yang dibagi tiga pekerja.

Ari mengatakan, Bobi berjanji akan membayar upah pengerjaan sumur resapan. Saat menemui Ari dan dua pekerja lainnya satu hari setelah pengerjaan dilakukan ia pamit hendak mengambil uang. Namun, ia tidak kunjung kembali.

"Kita nungguin sampai magrib sampai kapan, di WA nggak dibalas, kita sudah kayak orang bego aja nungguin itu duit," kata Ari saat ditemui di warungnya, Rusun Bidara Cina, Rabu (5/1).

(iam/dal)


[Gambas:Video CNN]
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER