Ketua Bidang Komunikasi Publik Satuan Tugas (Satgas) Covid-19 Hery Trianto merevisi pernyataan sebelumnya yang menyebutkan bahwa setidaknya 15 petugas medis di Bandara Soekarno Hatta terpapar varian SARS-CoV-2 B.1.1.529 atau varian Omicron.
15 orang tersebut masih berstatus probable Omicron. Definisi kasus probable yakni mereka yang diyakini sebagai suspek atau terduga terinfeksi varian Omicron. Mereka dinyatakan probable berdasarkan hasil S Gene Target Failure (SGTF).
Belasan petugas medis itu tengah menjalani isolasi terpusat di RSDC Wisma Atlet Kemayoran Jakarta sambil menunggu hasil validasi pemeriksaan Whole Genome Sequence (WGS) keluar.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Iya, masih probable ya. Karena hasil WGS belum keluar," kata Hery kepada CNNIndonesia.com, Jumat (7/1).
Adapun dengan temuan itu, Hery mengaku pihaknya sudah memberikan instruksi agar seluruh petugas kesehatan di pintu-pintu masuk dibekali dengan protokol kesehatan yang lebih ketat, seperti Alat Pelindung Diri (APD) yang memadai.
Hery sekaligus meminta warga Indonesia untuk tidak bepergian ke luar negeri lantaran sebaran Omicron di luar negeri mengalami lonjakan seperti yang terjadi di sejumlah negara Eropa. Ia mendorong agar masyarakat memilih melakukan wisata di dalam negeri saja.
"Jadi memang situasi tidak baik-baik saja. Pelaku perjalanan ini positivity rate-nya mencapai lebih dari 8 persen saat ini, naik dari minggu lalu saat pemeriksaan 4 persen, dan dibandingkan kasus Covid-19 Indonesia yang positivity rate-nya hanya 0,1 persen. Ini benar-benar harus menjadi bahan refleksi," ujarnya.
Lembaga Global Initiative on Sharing All Influenza Data (GISAID) per 7 Januari mencatat kasus Omicron di Indonesia sudah mencapai 258 kasus. GISAID merupakan sebuah lembaga bank data yang saat ini menjadi acuan untuk data genom virus corona SARS-CoV-2.