Survei Indikator: Publik Nilai Pemberantasan Korupsi Saat Ini Buruk

CNN Indonesia
Senin, 10 Jan 2022 04:00 WIB
Hanya 5,7 persen responden dari survei Indikator Politik Indonesia yang menganggap pemberantasan korupsi saat ini sudah berjalan dengan baik.
Ilustrasi tersangka kasus korupsi (CNN Indonesia/Andry Novelino)
Jakarta, CNN Indonesia --

Hasil survei Indikator Politik Indonesia memperlihatkan bahwa mayoritas responden menilai kondisi pemberantasan korupsi saat ini buruk.

Bahkan, sejumlah responden menyatakan bahwa keadaan pemberantasan korupsi di pemerintahan Joko Widodo-Ma'ruf Amin sangat buruk.

"32,1 persen buruk, 27,7 persen sedang, 5,7 persen baik, 4,8 persen sangat buruk, 3,6 persen sangat baik, 6,2 persen tidak jawab," kata Direktur Eksekutif Indikator Politik Indonesia Burhanuddin Muhtadi dalam paparannya, Minggu (9/1).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Hasil survei juga menyatakan banyak responden yang menilai kondisi ekonomi nasional saat ini dalam keadaan buruk.

Sebanyak 29 persen responden menyatakan kondisi ekonomi nasional saat ini buruk, sementara responden yang menyatakan kondisi ekonomi nasional saat ini baik berada di angka 21,8 persen.

"Kebanyakan menilai kondisi ekonomi nasional sedang saat ini, lebih banyak yang menilai buruk/sangat buruk dibanding baik/sangat baik," ujar Burhanuddin.

Responden lainnya 41,5 persen menyatakan sedang, 4,3 persen menyatakan sangat buruk, 2,7 persen menyatakan sangat baik, dan 0,7 persen tidak menjawab.

Hasil tersebut sedikit berbeda dengan kondisi rumah tangga. Jumlah responden yang menyatakan kondisi ekonomi rumah tangga lebih baik lebih banyak dibandingkan yang menyatakan lebih buruk.

"Tidak ada perubahan 32,5 persen, lebih baik 31,9 persen, lebih buruk 26,3 persen, jauh lebih baik 5,6 persen, jauh lebih buruk 3,2 persen, dan tidak jawab 0,5 persen," paparnya.

Terkait masalah mendesak yang harus diselesaikan oleh pemimpin nasional dalam lima tahun ke depan, mayoritas responden menyebut masalah itu ialah terkait penciptaan lapangan kerja atau mengurangi pengangguran.

Masalah lain yang juga mendapatkan sorotan tinggi responden ialah pengendalian harga kebutuhan pokok, pemberantasan korupsi, serta penanganan Covid-19.

"Menciptakan lapangan kerja/mengurangi pengangguran 33,2 persen, mengendalikan harga-harga kebutuhan pokok 14,6 persen, pemberantasan korupsi 14,4 persen, serta penanganan Covid-19 7,8 persen," paparnya.

Hasil ini diperoleh Indikator Politik Indonesia dari survei yang dilakukan terhadap masyarakat berusia 17 tahun ke atas atau sudah menikah dengan metode multistage random sampling pada 6-11 Desember 2021.

Melibatkan sebanyak 2020 responden, dengan jumlah sampel basis sebanyak 1.220 orang yang tersebar proporsional di 34 provinsi serta dilakukan penambahan sebanyak 800 responden di Jawa Timur

Ukuran sampel basis 1.220 responden memiliki toleransi kesalahan atau margin of error sekitar 2.9 persen pada tingkat kepercayaan 95 persen.

(mts/bmw)


[Gambas:Video CNN]
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER